"Dua orang tamu pendakian pada Bulan Mei kita batalkan. Kota Kathmandu masih diutamakan sebagai pintu masuk pendakian. Belum tahu kapan bisa dilaksanakan," kata CEO Base Camp Adventure saat dihubungi KompasTravel, Senin (27/4/2015).
Pembatalan pendakian menuju Everest Basecamp ini menurut Jacky telah dipertimbangkan dengan sangat matang. Ia mengungkapkan masih melihat perkembangan di Kathmandu beberapa bulan ke depan sambil menunggu musim pendakian terbaik kembali.
Efek gempa bumi juga menimbulkan dua sisi perasaan bagi para calon wisatawan yang akan berangkat menuju Nepal. Pemilik tur operator ini mengatakan para wisatawan di satu sisi merasa sedih dan sisi lain merasa kecewa.
"Pastinya sedih mendengar gempa yang merusak Nepal. Tapi sisi lain, kecewa karena mereka telah mempersiapkan perjalanan sejauh jauh hari. Persiapan mereka sudah matang," ujarnya.
Sesuai dengan rencana, para wisatawan akan berangkat menuju Nepal pada hari Jumat, (1/5/2015). Dengan pembatalan tersebut, maka penginapan dan tiket penerbangan juga dibatalkan. Jacky mengaku belum dapat menentukan waktu untuk mengganti perjalanan pendakian ke Everest Basecamp ini.
Untuk dapat menuju Everest Basecamp di Nepal, para wisatawan tersebut telah mengeluarkan biaya sebesar 1.600 dolar AS. Perjalanan memakan waktu 16 hari mulai dari keberangkatan hingga kembali ke Jakarta.
Berdasarkan informasi terakhir, lebih dari 3.300 orang diketahui telah tewas akibat Gempa Nepal. Jumlah itu membuat bencana tersebut tergolong yang paling mematikan di negara Himalaya yang rawan gempa itu selama lebih dari 80 tahun terakhir. Salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak gempa tersebut adalah Kathmandu. Sebanyak 18 pendaki dikabarkan meninggal akibat longsor di Gunung Everest yang dipicu oleh gempa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.