Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Turis Tiongkok, NTT Gencarkan Promosi

Kompas.com - 09/06/2015, 12:50 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Nusa Tenggara Timur terus memperkuat dan memaksimalkan promosi obyek-obyek wisata yang ada ke mancanegara untuk menarik wisatawan asing seperti Tiongkok yang kini tengah bermitra dengan Indonesia untuk mewujudkan mimpi industri pariwisata dunia.

"Kita bangga dengan semua potensi yang dimiliki NTT tetapi orang tidak akan mengetahui jika tidak dipromosi ke luar. Promosi harus terus menerus dilakukan baik melalui berbagai media atau sarana lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Dr Marius Ardu Jelamu di Kupang, Senin (8/6/2015).

Kerja sama dengan Tiongkok bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa saja dilakukan secara langsung dengan NTT dalam bentuk "Sister City" atau "Sister Province" untuk jangka panjang.

Saat ini, menurut Marius, Pemerintah Indonesia dan Tiongkok sepakat menjalin kerja sama lebih intensif dalam bidang keamanan dunia maya. Peluang itu akan dimanfaatkan NTT untuk melakukan promosi obyek wisata melalui dunia maya.

"Apa yang positif dari Tiongkok, kita ambil, kita analisa, kita resapi, diaplikasikan, sesuai dinamika kebutuhan yang lebih baik di masa depan NTT. Apalagi Tiongkok saat ini secara terbuka dan obyektif, membuka kesempatan bagi dunia luar untuk bekerja sama," katanya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Lanskap Kampung Adat Bena, Ngada, Flores, NTT, Selasa (15/6/2011). Kampung berusia sekitar 1.200 tahun ini kental dengan arsitektur kuno dan budaya megalitik.
Ia memaparkan sebagai dua negara yang saling berhubungan dan bersahabat, Indonesia dan Tiongkok tentu menghadapi dinamika beragam, yang berpengaruh bagi hubungan kedua bangsa.

Belakangan ini, Tiongkok pun memandang Indonesia sebagai negara yang sangat strategis bagi seecara demografi maupun geografi.

"Kedua negara memiliki saling ketergantungan, misal Tiongkok perlu sumber daya alam dari Indonesia, kita perlu teknologi yang mereka punya, kita juga perlu ekonomi Tiongkok yang besar," katanya.

Salah satu cara adalah membuka akses kerja sama untuk mendatangkan wisatawan Tingkok ke obyek-obyek wisata di NTT dan dengan demikian berdampak ekonomis bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Karena itu, tekad besar NTT salah satunya adalah menjadikan NTT sebagai provinsi pariwisata. NTT punya potensi besar untuk mengembangkan pariwisata di daerah ini.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan menyaksikan komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).
Pariwisata harus melibatkan masyarakat. "Ciptakan desa wisata, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat. Pariwisata harus bermanfaat bagi rakyat," katanya.

Beberapa tahun terahkir, lanjut Marius, pemerintah provinsi telah memberikan hibah kepada desa wisata. Untuk jangka pendek dan menengah, desa wisata yang ada di Bali dan Yogyakarta dapat dijadikan contoh untuk dikembangkan di NTT.

"Yang terpenting bagaimana potensi pariwisata NTT ini dikemas agar menjadi destinasi yang indah dan unik. Pariwisata itu urusan bersih, teratur dan nyaman," Tambah Marius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com