"Pulau Kalimantan memiliki potensi pariwisata dan seni budaya yang sangat besar, sebab itu diperlukan promosi secara terpadu oleh para pengelola kepariwisataan, baik di daerah maupun pusat," kata Awang di Samarinda, Kamis (3/9/2015.
Dia mengharapkan sektor pariwisata di Pulau Kalimantan bertambah maju, sekaligus berdampak luas dalam penanaman modal di daerah oleh investor dalam maupun luar negeri.
"Selain itu, diharapkan juga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya," kata Awang.
"Saya mengajak pemerintah daerah di lima provinsi se-Kalimantan, termasuk para seniman, budayawan, pemerhati seni budaya dan lainnya agar terus berupaya meningkatkan peran dalam mendukung sektor pariwisata," katanya.
Awang mengatakan industri pariwisata terbukti kebal dari krisis ekonomi. Saat perekonomian terpuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2014 industri pariwisata mencapai 9,39 persen, angka itu di atas pertumbuhan nasional yang hanya 5,7 persen.
"Sektor pariwisata juga menyumbang produk domestik bruto yang besar kepada Indonesia mencapai 23 persen. Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa negara," kata Awang.
Saat ini, lanjut Awang, Kementerian Pariwisata menetapkan enam target utama pembangunan pariwisata, pertama kontribusi pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) meningkat dari 9 persen pada 2014 menjadi 15 persen pada 2019.
Target keempat adalah indeks daya saing pariwisata meningkat dari peringkat 70 pada 2014 menjadi peringkat 30 pada 2019. Target kelima jumlah kedatangan wisatawan mancanegara meningkat dari 9,4 juta pada 2014 menjadi 20 juta pada 2019. Target keenam, jumlah perjalanan wisatawan nusantara meningkat dari 250 juta pada 2014 menjadi 275 juta pada 2019, katanya.
"Sehingga pemerintah menetapkan pariwisata menjadi salah satu dari lima sektor unggulan dan memberikan anggaran belanja yang naik cukup signifikan, untuk tercapainya target utama pembangunan kepariwisataan," tambah Awang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.