"Kami melihat, meskipun sudah ada usaha untuk mensinkronkan berbagai macam festival pariwisata, tetapi masih ada yang berjalan sendiri-sendiri dan bahkan tidak tepat sasaran," kata Ketua BPPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Selasa (13/10/2015).
Menurut dia, secara umum penyelenggara berbagai festival kepariwisataan di Bali ada tiga jenis yakni ada yang diselenggarakan pemerintah, kalangan swasta (asosiasi), dan masyarakat (komunitas).
"Sejauh ini, masih ada festival satu dengan yang lainnya belum menunjukkan keunikan masing-masing dan juga pengalokasiannya belum tepat sasaran. Inilah yang kelihatannya tumpang tindih," ucapnya.
"Kami kira jika setiap festival atau event pariwisata dapat menunjukkan karakter sendiri-sendiri, misalnya tidak hanya menampilkan seni baleganjur saja antara kabupaten satu dengan yang lainnya, itu sangat baik supaya tidak ada tumpang tindih," ujarnya.
Di tengah berbagai permasalahan yang ada, Cok Ace berkeyakinan dengan penyelenggaraan berbagai festival tersebut penting untuk menunjukkan pada wisatawan bahwa masyarakat Bali masih tetap berkarya, kreatif, aman, serta layak dikunjungi.
Mantan Bupati Gianyar itu juga mengharapkan supaya pemerintah dapat memberikan insentif atau rangsangan pembiayaan kepada pihak swasta maupun masyarakat dalam penyelenggaraan berbagai festival pariwisata di Bali.
Menurut dia, jika berhasil, penambahan alokasi dana itu nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan festival pariwisata di Pulau Dewata.
"Ini harus dikawal betul, memang nanti tidak sepenuhnya bisa dibiayai pusat, tetapi paling tidak sudah ada bantuan pembiayaan," ucap Sudikerta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.