Warung makan sederhana yang diberi nama Warung Nasi Langgi Pak Man tersebut dikelola oleh Mugiman (57) dan istrinya yang bernama Wakinah (56). Diceritakan Wakinah, dia beserta suaminya mulai berjualan nasi langgi sejak tahun 1988.
"Yang kami tahu, nasi langgi adalah hidangan keraton yang berisikan nasi gurih, yang disajikan bersama kering tempe, kedelai hitam, abon, serundeng dan ada empalnya beserta lalapan," ujarnya.
Dari menu tersebut akhirnya Wakinah membuat menu nasi langgi yang lebih murah tanpa menggunakan abon dan empal. Alasannya, karena pada saat dia mulai berjualan empal dan abon adalah makanan mewah.
"Dulu saat saya pertama kali jualan satu porsi nasi langgi hargnya masih delapan rupiah. Jadi dari dulu memang ini makanan yang murah meriah," cerita Wakinah.
Saat ini nasi langgi Pak Man berisikan nasi putih yang disajikan bersama beragam jenis oseng-oseng dan lauk berupa gorengan, telur, dan rica-rica tulang ayam. Setiap harinya ada sekitar 9 jenis oseng-oseng yang bisa dipilih pembeli.
Mulai dari kering tempe, oseng tempe, oseng jamur, daun pepeaya, oseng teri, oseng bihun. Saat harga jengkol tidak mahal, Wakinah juga menyediakan menu jengkol yang banyak diburu pelanggannya.
Satu porsi nasi langgi yang berisikan nasi putih, oseng-oseng, dan suiran telur dadar hanya dihargai Rp 5.000. Untuk gorengan yang menjadi pendampingnya hanya dihargai Rp 500.
Setiap harinya warung makan ini buka dari jam 16.00 hingga 22.00. Anda harus rela antre dan berdesak-desakan untuk mendapatkan satu porsi nasi langgi.
Bagian depan rumah Wagiman yang dijadikan warung makan tersebut hanya menyediakan dua meja berukuran tidak terlalu besar. Jadi jika Anda ingin menikmati nasi langgi di tempat juga harus rela antri tempat makan.
Selain buka di rumah, saat ini Nasi Langgi Pak Man telah membuka cabang di Jalan Magelang Km 4. Di tempat ini Anda bisa menikmati nasi langgi mulai dari jam 18.00 hingga 23.00. (Tribun Jogja, Hamim Thohari)