Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni di Malang, Sabtu (12/12/2015) mengatakan penambahan obyek wisata kemungkinan hanya dilakukan pihak swasta di kawasan lingkar timur atau wilayah Kecamatan Kedungkandang.
"Hingga tahun depan kami masih akan fokus pada program promosi saja dan promosi ini tak hanya berkaitan dengan objyek wisata saja, tetapi juga wisata budaya, seperti topeng yang sudah dikenal luas di lingkungan masyarakat, bahkan hingga mancanegara," katanya.
Selain itu, Disbudpar Kota Malang juga akan memperkenalkan budaya hasil modifikasi tiap sanggar seni di daerah itu.
"Saat ini, kami masih dalam tahap menyeleksi. Hasil pengembangan budaya yang terbaik akan diprioritaskan untuk diperkenalkan dan dipromosikan ke publik, tak terkecuali hingga luar kota dan jika memungkinkan hingga ke luar negeri," katanya.
Ayu mengatakan setiap potensi wisata yang bisa digali dan dikembangkan sebagai wahana atau destinasi baru juga akan dipromosikan.
"Kami akan menggali semua potensi yang ada di Kota Malang ini, tidak hanya wahananya, tetapi juga budaya dan tradisi masyarakat yang unik," ucapnya.
Selain sejumlah destinasi wisata buatan tersebut, Pemkot Malang juga mengandalkan kegiatan-kegiatan yang dihelat berbagai komunitas, seperti Malang Tempoe Doeloe, Malang Flower Carnival (MFC) dan Malang Festival yang diisi beragam produk dan seni hiburan yang diikuti dari perwakilan berbagai negara, seperti Finlandia, Amerika Serikat, Jepang, Korea, Thailand, Jerman, dan Rumania.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.