Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka, Wisata Teh Kelas Dunia

Kompas.com - 26/01/2016, 16:02 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Berniat mencari teh terbaik di dunia, Anda bisa mengunjungi Sri Lanka. Negara bekas jajahan Inggris itu terkenal dengan hamparan kebun tehnya yang luas dan kualitasnya yang mendunia.

Kini teh di sana tidak hanya menjadi sebuah komoditi, tetapi menjadi tujuan utama wisatawan mengunjungi Sri Lanka. Wisata teh di Sri Lanka muncul sebagai pengalaman yang populer bagi wisatawan.

Inggris memang selalu memberikan bekal bagi negara bekas jajahannya. Berawal dari tanaman camelia sinensis yang mereka bawa dari China pada tahun 1824, ke sebuah pulau Ceylon. Pulau yang telah mereka jajah sejak 1801, sekarang menjadi Sri Lanka.

Pada tahun 1890, Thomas Lipton tiba untuk membeli perkebunan teh, sebesar 23.000 ton teh yang berhasil diekspor ke London. Ceylon telah menjadi sebuah pulau yang identik dengan teh pada masa itu.

Ceylon memenangkan kemerdekaan dari pemerintahan Inggris pada tahun 1948. Namun, industri teh tetap menjadi milik kolonial. Bahkan menjadi negara kepulauan eksportir teh terbesar di dunia pada tahun 1965.

Industri itu sendiri masih didominasi oleh Inggris, yang mengekspor teh sebagai bahan baku merek teh luar negeri.

Fernando seorang warga lokal memimpikan teh milik negaranya diakui oleh dunia, dari kemasan, pemasaran hingga keuntungannyapun lebih banyak untuk negaranya.

Baru pada tahun 1988 Fernando berhasil merevolusi industri teh di negaranya dan mendirikan Dilmah Tea. Hingga pada hari ini, Dilmah merupakan merek teh internasional Sri Lanka yang paling dikenal.


ThinkStock Pemetik teh di kebun teh di Kandy, Sri Lanka.
Wisata teh

Negara yang sempat perang saudara berkepanjangan, memulai serius mengembangkan pariwisata teh sejak tahun 2009, tepat saat berakhirnya perang tersebut.

Anda harus berkunjung ke daerah penghasil teh terbaik yang juga berkembang sebagai wisata teh di sana, salah satunya yaitu Nuwara Eliya. Kawasan ini dijuluki “The Little England” dan terletak sebelah selatan, dekat dengan pusat Sri Lanka.

Dampak dari era kolonial masih bisa dilihat di kota ini menjadi pemandangan yang klasik. Untuk mencapainya, bisa naik kereta dari Colombo, ibu kota Sri Langka.

Nuwara Eliya adalah salah satu kota paling penting dalam produksi teh. Jadi bersiaplah untuk melihat perkebunan teh yang membentang tak berujung di kedua sisi saat Anda sedang mendekati Nuwara Eliya.

Selain itu, bersiaplah dengan cuaca dingin dengan ditemani secangkir teh di Heritance Tea Factory sambil mengagumi kebun teh.

Orang Sri Lanka juga punya kebiasaan untuk melakukan tea break atau istirahat sambil minum teh pada pukul 10 pagi dan 3 sore. Di sepanjang warung-warung pinggir jalan Anda bisa melihat mereka menikmati roti mereka dengan secangkir teh hitam kental.

Orang-orang di sana dengan senang hati akan berbicara tentang proses pembuatan teh dari memetik daun hingga memproses. Ada banyak variasi dan rasa dari teh yang dapat membeli di sana.

Kompas Video Terbang Melintasi Pegunungan Sri Lanka
In patnership with
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com