Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Seniman untuk Hidupkan "Roh" Kota Lama Semarang

Kompas.com - 02/02/2016, 18:35 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Upaya menghidupkan “roh” kawasan Kota Lama Semarang agar lebih hidup membutuhkan dukungan para pihak.

Kerja dari pemerintah tidak akan berhasil andai para seniman dan komunitas di Kota Lumpia tidak bersedia ikut bergabung meramaikan kota warisan bersejarah dari Unesco ini.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, para seniman bisa ikut berpartisipasi menunjukkan kepiawaiannya tampil di Kota Lama. Pemerintah akan menyediakan panggung dan sound sebagai bekal berkarya.

“Saya tantang kamu main tiap minggu. Teman-teman diajak, bisa nge-jazz, nge-rock. Kami akan fasilitasi panggungnya,” kata Ganjar menjawab pertanyaan dari komunitas Jazz Ngisor Ringin Semarang di Kota Lama, Selasa (2/2/2016).

Fasilitas panggung dan sound itu, menurut Ganjar, sudah cukup sebagai pemantik orang untuk berkarya. Baru setelah berjuang, para musisi yang tampil diberi imbalan sepantasnya.

Ganjar mencontohkan kesuksesan dari pergelaran Jazz Festival. Semula konsep Jazz Festival dibuat oleh 40 orang tidak ada yang ikut serta menonton, kecuali mereka sendiri.

Karena kegigihan dalam berusaha, dan serius bermusik, mereka lambat laun menuai hasil lantaran selalu tampil secara reguler. “Kini, sekarang tiap main (Jazz Festival) uang Rp 80 miliar ada di kantong. Itu butuh perjuangan panjang,” kata Ganjar.

“Duit (uang) ya penting, menjadi pokok, tapi untuk kali ini ya ora. Yang penting masuk dulu, main dan dieksplor dulu sembari didorong ada festival. Teman-teman diundang, diajak nonton ke Kota Lama,” sambungnya.

Ketua Dewan Kesenian Kota Semarang, Mulyono Hadi Purnomo meminta pemerintah agar satu suara dalam memfasilitasi para seniman untuk tampil.

Dia mengkritik ketika ada atasan sudah setuju, tapi bawahan tidak merespon, hingga sebuah acara urung digelar.

“Kami sangat senang jika tiap minggu bisa diberi waktu tampil. Tapi ketika kami berhadapan dengan SKPD ketika minta fasilitasi, biasanya jawabnya belum ada duitnya. Padahal kami butuh panggung, alat musik, lighting,” keluh Mulyono.

Kendati demikian, ia berjanji akan ikut menghidupkan "roh" Kota Lama menjadi lebih semarak. Untuk sementara, kegiatan kesenian di taman KB Semarang akan dipindah ke Kota Lama agar rohnya bisa lebih hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com