Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengkleng Bu Edi Klewer Langganan Jokowi, Belum Buka Saja Pembelinya Sudah Antre

Kompas.com - 11/05/2016, 08:10 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Sebuah tenda biru di samping gapura Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, dipenuhi belasan orang.

Ada yang duduk di bangku tanpa meja sambil membawa sebuah pincuk (wadah makan dari daun pisang). Ada pula yang berbaris antre menghadap penjual yang menyiapkan tengkleng pesanan.

Pemandangan ini biasa dilihat di warung tengkleng Bu Edi di Pasar Klewer. Tengkleng merupakan hidangan khas Solo menyerupai gulai namun memiliki kuah lebih encer dan berisi tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel.

Sebelum membuka lapak di antara Masjid Agung dan Pasar Klewer, usaha tengkleng yang dimulai sekitar 1971 oleh nenek Bu Edi ini dimulai dari keliling Pasar Klewer.

"Nenek Bu Edi menggendong wadah tengkleng dan menjual secara berkeliling sekitar lima tahun," ungkap Sulistri (34), generasi keempat pengelola warung tengkleng Bu Edi.

Akhirnya, pada 1980-an, Nenek Bu Edi memilih menetap di lokasi yang sekarang menjadi warung tengkleng Bu Edi hingga terkenal.

Selain kelezatan yang tak diragukan, cara penyajian tengkleng di atas pincuk memberi kenikmatan. Pembeli bisa menyeruput kuah langsung dari pincuk sambil duduk maupun berdiri.

"Sehari, kami bisa menyediakan 300-an porsi," ujar Sulistri.

Biasanya, Sulistri membuka lapak sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, belum sempat lapak dibuka, calon pembeli sudah antre karena khawatir kehabisan. Tiga hingga empat jam lapak dibuka, tengkleng Bu Edi pun ludes diserbu pembeli.

"Kadang, sejam juga sudah habis. Kasihan pembeli yang sudah antre dan tidak kebagian. Apalagi kalau mereka dari luar Kota Solo," ungkapnya.

Sekali berjualan, dia membawa empat sampai lima panci tengkleng berukuran besar. Pembeli bisa meminta bagian tulang atau organ kambing yang diinginkan. Di antaranya, iga, lidah, sumsum, kaki, mata, pipi dan jeroan (organ bagian dalam).

"Sekali jualan, biasanya habis 60 sampai 70 kepala kambing. Kami jual sepincuk (seporsi) seharga Rp 25.000, bisa pakai nasi atau tidak," sambungnya.

Tribun Jateng/Suharno Tengkleng Bu Edi Klewer, Solo, Jawa Tengah
Selain kepala kambing yang sudah dipotong-potong, tengkleng Bu Edi memiliki komposisi tulang kambing seberat 50 kilogram, 80 buah kaki kambing, dan 20 kilogram jeroan kambing.

Sulistri mengaku, sebenarnya tidak ada bumbu rahasia. Dia memasak berdasarkan resep yang digunakan turun temurun.

Bumbu yang digunakan pun sederhana, berupa bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, ketumbar, lengkuas, dan jahe. Tengkleng olahan Bu Edi digemari berbagai kalangan, mulai masyarakat umum sampai pejabat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com