Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Insiden Kudeta, Sejumlah Wisatawan Indonesia Batal Berlibur ke Turki

Kompas.com - 17/07/2016, 13:02 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas insiden kudeta militer, sejumlah wisatawan Indonesia batal berwisata ke Turki. Hal tersebut terjadi karena pertimbangan keamanan negara Turki pasca-insiden kudeta.

"Sejak kejadian bom di bandara Turki sudah ada pertanyaan dan beberapa dari client kami membatalkan," kata Presiden Direktur PT Bayu Buana Tbk Travel Services, Agustinus Peko Seko saat dihubungi KompasTravel, Sabtu (16/7/2016) malam.

Ia mengatakan ada satu grup wisatawan yang tadinya akan dilayani Bayu Buana batal berlibur ke Turki. Menurut Agustinus, dalam satu grup wisata tersebut berisi sekitar 20 orang.

"Keberangkatan bulan Juli, ada satu grup kami batalkan dan ada grup juga yang tetap jalan namun pesertanya berkurang," jelasnya.

Sementara, Manager Marketing Communication Dwidaya Tour, Yanty Wijaya mengatakan, insiden kudeta militer Turki berdampak pada produk wisata tujuan Turki yang sedang berjalan. Menurut Yanty, beberapa wisatawan Dwidaya Tour mempertimbangkan rencana berlibur ke Turki.

"Ada pula yang meminta perubahan destinasi tur selain Turki. Kami belum bisa memberikan data jumlah sales atas dampak yang terjadi di Turki," ungkap Yanty saat dihubungi KompasTravel, Minggu (17/7/2016) pagi.

Ketua Umum Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA), Asnawi Bahar menjelaskan, pihak ASITA tengah mengumpulkan data pembatalan wisatawan Indonesia yang hendak berwisata ke Turki. Menurut dia, penurunan atau pembatalan tersebut hanya bersifat sementara karena Turki merupakan destinasi yang menarik bagi wisatawan.

"Turki juga menjadi destinasi kombinasi dengan umrah sehingga menjadi paket yang sangat digemari oleh wisatawan Indonesia," jelas dia.

Situasi keamanan di Turki menjadi sorotan menyusul pernyataan sekelompok elemen militer Turki mengklaim telah menguasai negeri itu pada Sabtu (16/7/2016). Hal itu memicu bentrokan berdarah di Istanbul dan Ankara.

Fotografer AFP melaporkan telah menyaksikan tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus di Istanbul. Sementara itu, kantor berita Anadolu mengabarkan, gedung parlemen Turki di Ankara diserang dengan menggunakan bom.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com