Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Pagi Lebih Minim Turbulensi, Benarkah?

Kompas.com - 25/07/2016, 15:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pesawat jadi alat transportasi favorit saat ini, banyak wisatawan yang masih takut akan risikonya. Turbulensi atau guncangan adalah salah satu hal yang membuat penumpang pesawat panik bahkan ketakutan.

Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan guncangan pada tubuh pesawat, baik kecil maupun besar.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya turbulensi, antara lain gangguan cuaca dan gangguan mesin. Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap besar atau kecilnya turbulensi. 

Banyak orang mengatakan, penerbangan pagi lebih minim turbulensi karena petir dan hujan kerap terjadi pada sore hari. Hal itu disanggah pengamat penerbangan yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (2002-2005), Chappy Hakim.

"Sebetulnya prediksi cuaca tergantung wilayah masing-masing. Tiap wilayah punya statistiknya sendiri," tutur Chappy kepada KompasTravel, Senin (25/6/2016).

Fenomena cuaca berbeda di tiap zona, yakni tropis dan non-tropis. Ada wilayah yang cuacanya bagus pada pagi hari. Ada juga wilayah yang cuacanya bagus dan cerah pada malam hari.

"Ini juga berkaitan dengan perubahan musim. Statistik tiap daerah akan berbeda di musim panas dan musim hujan," tambah Chappy.

Sebelum penerbangan, pilot akan membuat flight plan terkait cuaca yang akan dihadapi. Itulah mengapa jika cuaca terlalu buruk, penerbangan bisa ditunda atau bahkan dibatalkan.

"Namun kita tidak bisa menjamin cuaca bagus adalah ketika pagi hari. Apalagi yang namanya kuasa alam, apa pun bisa terjadi. Namun di tiap penerbangan, pilot pasti sudah menguasai medan yang akan dia lewati," jelas Chappy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com