Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hambatan Pengembangan Wisata Halal di Indonesia

Kompas.com - 06/08/2016, 17:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan tiga hambatan yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan wisata halal. Tiga hal itu terkait dengan persepsi masyarakat dan sertifikasi halal.

"Ini kelemahan umumnya bangsa Indonesia apalagi Aceh. Saya rasa di Aceh ini lebih parah. Satu, karena satu kita sudah merasa halal. Kalau saya merasa halal, aneh misalnya di rumah sendiri saya tulisi makanan ini halal," kata Arief saat membuka acara Aceh International Rapa'i Festival di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (7/8/2016) malam.

Ia mengatakan, hal tersebut muncul karena masyarakat Indonesia merasa sebagai hal yang biasa ditemukan. Menurut Arief, persepsi itu adalah yang paling berbahaya dalam mengembangkan wisata halal.

"Mereka (restoran, hotel, atraksi wisata, dan sumber daya manusia) perlu disertifikasi," jelasnya.

Hal lain yang menghambat pengembangan wisata halal di Indonesia adalah persepsi tentang negara Muslim terbesar. Menurut Arief, dengan persepsi itu lalu muncul anggapan turis mancanegara Muslim akan berkunjung ke Indonesia seperti Aceh.

"Itu (pemikiran) yang salah. Turis itu akan datang ke pelayanan terbaik. Siapa yang melayani lebih bagus akan. Itu yang akan mendapatkan lebih," lanjutnya.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Berwisata di Taman Bunga Nusantara, Jawa Barat.
Hal terakhir yang menghambat pengembangan wisata halal, lanjut Arief adalah tidak ingin disertifikasi wisata halal. Menurutnya, penolakan tersebut karena sudah merasa telah menerapkan standar halal dan sudah berasal dari negara Islam.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan menyebutkan, promosi wisata halal tidak dapat dilakukan dengan bermodalkan persepsi keunggulan yang telah dimiliki. Menurutnya, setiap pemain industri pariwisata harus memiliki standar yang diakui oleh dunia pariwisata internasional.

"Makanya ada sertifikasi itu hal yang mutlak. Padahal kehalalan, syariat, dan gaya hidup halal di Indonesia paling top sedunia. Pihak tim percepatan pariwisata halal sudah diajak OIC (Organization of Islamic Cooperation) dari negara-negara OKI untuk bisa membantu mereka halal hospitality itu seperti apa. Bahkan dari Malaysia berkunjung ke kita, halal hospitality itu apa," kata Riyanto setelah jumpa pers.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi menanggapi hambatan yang juga juga menjadi tantangan bagi Aceh. Ia mengaku terkejut dengan tantangan yang dihadapkan untuk Aceh.

SERAMBI/M ANSHAR Turis dari kapal pesiar MV Clipper Odyssey mengenakan pakaian khusus saat memasuki kompleks Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (10/1/2013). Kapal yang mengangkut 150 penumpang dari berbagai negara dalam tour wisata Zegrahm Expedition tersebut melego jangkar selama enam jam di lepas pantai Banda Aceh untuk membawa para turis melakukan city tour ke beberapa situs sejarah dan tsunami Aceh.
"Kami akan bekerja keras dalam segi promosi dan penyiapan destinasi. Hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia untuk berfokus kepada wisata halal. Insya Allah kita akan siapkan," ujar Reza setelah jumpa pers.

Saat ini potensi kunjungan wisata halal dari Timur Tengah bisa tercermin dari banyaknya maskapai penerbangan yang terbang dari Timur Tengah menuju Indonesia, mulai dari Emirates, Qatar, Etihad, reguler masuk ke Tanah Air. Turis Timur Tengah sendiri  menyukai wisata alam dan taman hiburan.

Dikutip dari Antara, terdapat sekitar 140 juta perjalanan wisata dari penduduk Timur Tengah tiap tahunnya dan sebagian besar ke Eropa. Untuk kawasan ASEAN, pilihan pertama mereka adalah ke Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com