Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembara dalam Hidangan Using

Kompas.com - 10/08/2016, 16:14 WIB

Oleh MAWAR KUSUMA WULAN

Suniah (60) sibuk menyalakan bara api dengan menggunakan blarak atau daun pohon kelapa. Blarak itu berbunyi kretek-kretek ketika api mulai merambati lembar demi lembar daunnya yang kering.

Bara dari blarak yang awet menyala inilah yang menjadi bahan bakar utama untuk mematangkan pecel pitik, masakan ritual khas orang Using di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur.

Bagi orang Using, Banyuwangi, pecel pitik punya tempat khusus di hati karena hanya dihidangkan sebagai suguhan dalam beragam upacara ritual. Seusai ritual barong ider bumi di Desa Kemiren, pada hari kedua Lebaran lalu, misalnya, puluhan warga bersama bersantap pecel pitik. Barong ider bumi merupakan upacara tua tolak bala dan bersih desa warga Kemiren.

Barong tua berpawai diiringi warga yang berpakaian baju adat dan para pemusik di jalan utama desa. Setelah itu, warga menggelar alas duduk di sepanjang jalan dan membuka baskom-baskom berisi pecel pitik.

KOMPAS/INDIRA PERMANASARI Selesai berpawai Barong Ider Bumi, warga Desa Kemiren menyantap makanan khas yang keluar saat ritual penting orang Using, pecel pitik, Kamis (7/7/2016).
Daun-daun pisang digunakan sebagai alas makan. Nasi dan pecel pitik ditaruh di atas daun pisang dan mereka lalu bersantap dengan nikmat. Hmmm, daging ayam kampung yang liat terasa gurih, manis, pedas sekaligus lantaran diaduk bersama bumbu.

”Pecel pitik itu harus ada saat selamatan atau ritual, mulai dari selamatan sawah, selamatan desa, hingga akad nikah. Disertai doa dan harapan agar sesuatu yang digeluti setiap hari berbuah kebaikan,” kata Ketua Adat Desa Kemiren, Suhaimi. Ayam dipilih karena mudah didapat dan harganya terjangkau. Hampir semua warga kemiren juga memelihara ayam sendiri.

Pecel pitik tidak menjadi hidangan sehari-hari warga Kemiren sehingga kadang muncul rasa kangen warga terhadap pecel pitik. Bu Lurah Kemiren Lilik Yuliati (38), misalnya, lama kuliah di Surabaya dan setiap kali pulang selalu rindu dengan olahan pecel pitik.

”Kalau kangen pecel pitik, biasanya menyiasati pulang nunggu ada selamatan sawah,” kata Lilik.

KOMPAS/AGUS SUSANTO Uyah Asem, kuliner khas Banyuwangi, Jatim.
Suguhan wisatawan

Kini, pecel pitik mulai disuguhkan untuk wisatawan yang mengunjungi desa adat Kemiren dengan hadirnya rumah makan Kedai Kemangi yang dikelola dengan dana alokasi desa.

Rumah makan berkapasitas tempat duduk 150 orang ini menghidangkan menu tradisional khas Using dan penuh sesak oleh pengunjung. Pada akhir pekan, pengunjung harus terlebih dulu menelepon untuk reservasi jika ingin kebagian tempat duduk.

Menu utama yang banyak diburu adalah pecel pitik dan uyah asem. Seperti pecel pitik, uyah asem selalu ada sebagai hidangan di upacara kematian atau selamatan pendirian rumah. Kedua menu tersebut berbahan dasar ayam kampung dan diolah dengan bumbu lokal terbaik.

Meskipun bisa dinikmati di rumah makan, kedua masakan ritual ini tetap diolah dengan cara tradisional di rumah warga, yaitu di rumah Mbah Suniah.

KOMPAS/AGUS SUSANTO Warung pesantogan Kemangi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (19/6/2016). Suguhan kuliner khas Banyuwangi, pecel pitik dan uyah asem, menjadi andalan warung ini.
Dalam sehari, Mbah Suniah bisa memanggang sepuluh ekor ayam untuk pecel pitik dan tiga panci untuk uyah asem. Seekor ayam kampung bisa dimakan oleh delapan orang. Biasanya pecel pitik dihidangkan bersama nasi tumpeng dan dimakan bersama-sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com