Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Buddha Berpakaian di Dasar Goa Khao Luang

Kompas.com - 04/09/2016, 18:46 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

SINAR matahari menembus kawah Goa Khao Luang, di sebuah siang di Provinsi Phetchaburi, Thailand. Kawah itu menjadi jalan masuk bagi cahaya yang memendarkan sinar ke puluhan patung Buddha berlapis emas di dasar goa.

Goa Khao Luang merupakan tempat sembahyang bagi umat Buddha Mahayana di Thailand yang kini sedang gencar digalakkan sebagai destinasi wisata alternatif oleh Tourism Authority of Thailand (TAT).

Awal September 2016, TAT mengundang delapan wartawan Indonesia untuk melihat kunonya tempat yang dibangun 150 tahun lalu ini.

Pemandu rombongan, Kendo, menuturkan sekitar 100 tahun lalu, Raja Rama V membangun tempat ibadah ini sebagai penghormatan bagi pendahulunya. Lokasinya berdekatan dengan istana musim panas raja di utara Phetchaburi.

Berjarak sekitar 3 jam dari Bangkok, Goa Khao Luang berada di sebuah perbukitan dengan akses jalan yang bagus. Dari Bangkok atau Bandar Udara Suvarnabhumi tinggal naik van dengan tarif 120 baht sampai ke terminal Phetchaburi dan tambah 40 baht untuk angkutan dari sana ke Goa Khao Luang.

Untuk pilihan yang lebih hemat, bisa juga naik bus dari Bangkok dengan tarif 60 baht sampai terminal, lalu naik angkutan ke Khao Luang. Namun pengunjung harus meninggalkan kendaraannya ketika sampai di kaki bukit itu. "Di sini banyak monyet, harus hati-hati," kata Kendo.

Karena alasan itu pula, kata Kendo, kami harus berpindah kendaraan ke sejenis bemo terbuka yang mengantarkan kami ke area goa sekitar 400 meter jauhnya. Biayanya 20 baht per orang. Alunan lagu Thailand dari kantor pengelola mengiringi jalan masuk ke area goa.

KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Patung Buddha berpakaian di dasar Goa Khao Luang, Thailand.
Di depan, sebuah lahan luas untuk parkir terlihat kosong. Kios-kios di kanan kirinya juga tutup. Masuk bagi pengunjung tidak dikenakan biaya, alias gratis. Menurut Kendo, ini karena pemerintah memang mengupayakan agar banyak yang berkunjung ke tempat tersembunyi ini.

Untuk mencapai dasar goa, pengunjung harus menuruni puluhan anak tangga yang curam. Beruntung, ada hand rail besi yang dapat jadi pegangan.

Sesampainya di dasar, terlihat goa ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama masih berupa ruang terbuka, lalu masuk ke ruang utama, puluhan relik Buddha dari berbagai ukuran menghiasi ruang ini.

Di sebelah kanan, ada tempat sembahyang yang biasa digunakan untuk berlutut dan membakar dupa. Lalu di seberang kirinya, ada patung Buddha berbaring dengan tinggi sekitar lima meter dan panjang dua puluh meter. "Di sini satu-satunya tempat Buddha yang pakai baju," kata Kendo.

Dari leher ke kaki, Buddha diselimuti kain berwarna kuning keemasan. Begitu pula seluruh patung Buddha yang berukuran lebih kecil, juga dipakaikan kain. Menurut Kendo, itu lah yang membuat kuil ini berbeda dengan kuil lainnya di seluruh penjuru Thailand. Namun tidak ada yang tahu pasti alasan Buddha di sini disarungi kain.

Di sepanjang ruang utama, kotak bertuliskan nama haru dan berisi lilin elektrik serta patung Buddha mini, diletakkan sebagai kotak sumbangan. Para pengunjung dapat mendonasikan uang di sini untuk kemudian diambil oleh biksu-biksu untuk membeli makanan.

Meski tak jadi tempat tinggal para biksu, Khao Luang masih dianggap sebagai tempat suci bagi para penduduk lokal yang ingin berdoa.

KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Ruang utama Goa Khao Luang, di Thailand.
Namun upaya mendongkrak pariwisata di Phetchaburi membuat pemerintah lebih ramah dan akomodatif bagi para turis. "Di sini pernah ada yang foto pre-wedding, bisa minta izin dulu ke otoritas," ujar Kendo.

Celana pendek dan sandal boleh digunakan para pengunjung. Tapi satu yang kata Kendo tidak boleh dilakukan adalah berburu Pokemon.

Selain sinyal yang benar-benar blank, pemerintah Thailand melalui Komite Nasional Penyiaran dan Komunikasi telah meminta agar pengembang Pokemon Go tidak menempatkan Pokemon di tempat terlarang yakni istana, kuil-kuil Buddha, serta rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com