SYDNEY, KOMPAS.com – Biasanya bagian atap Opera House di Sydney, New South Wales, Australia, hanya berwarna putih tersorot lampu pada malam hari. Namun, sepanjang Vivid Sydney 2016 yang digelar 22 Mei hingga 8 Juni lalu, pemandangan berbeda menghiasi Opera House.
Setiap malam sepanjang periode itu, seluruh penampang atap Opera House diselimuti gemerlap cahaya warna-warni yang membentuk gambar makhluk hidup dan motif khas Aborigin, penduduk asli Australia.
Gambar dan motif warna-warni yang cerah diproyeksikan melalui tembakan cahaya dengan teknologi video mapping dan cahaya light emitting diode (LED) ke gedung dan bangunan yang menjadi ikon di Sydney.
Opera House tak sendiri. Pantulan cahaya juga menghiasi bangunan dan gedung ikon Sydney lainnya, seperti Harbour Bridge. Di bawahnya, kapal dan perahu wisata yang bermandikan lampu juga lalu lalang mengitari Opera House dan menambah semarak.
Vivid Sydney adalah festival cahaya yang digelar di negeri Kanguru itu setiap tahun. Namun, baru tahun ini, festival mengusung tema terkait seni dan budaya kelompok Aborigin.
Sandra Chipchase, Destination New South Wales CEO dan Executive Producer Vivid Sydney, mengatakan, tema seni dan budaya Aborigin sengaja dipilih untuk tahun ini.
"Ini sudah lama kami siapkan. Tahun depan, kami akan merayakan peringatan 50 tahun penduduk Aborigin memiliki hak suara (berstatus sebagai warga negara penuh). Tahun depan adalah tahun yang sangat penting di sini bagi sejarah Australia. Jadi kami ingin menggunakannya sebagai kesempatan untuk memberikan perhatian kepada warga asli Australia,” ungkapnya saat ditemui di Sydney pada awal Juni 2016.
“Kami punya enam seniman yang merupakan penduduk asli dari berbagai pelosok Australia, baik dari yang ahli dalam seni tradisional maupun kontemporer sehingga hasil karyanya ada dalam satu garis tentang alam hingga angkasa, perdagangan dalam budaya aborigin dan sebagainya,” tutur Sandra.
“Jadi ini sangat penting dan merupakan momen bersejarah karena kami tidak pernah memiliki seni Aborigin seperti ini (sebelumnya) di Opera House dan ini terjadi pada saat Festival Vivid Sydney. Kami sangat gembira,” tambahnya kemudian.
Di sepanjang jalan di sekitar Opera House, juga terdapat berbagai instalasi cahaya, seperti labirin cahaya yang disebut Vastitude, lalu juga ada patung seni yang juga bermandikan cahaya. Sekitar 28 seniman instalasi cahaya terlibat di dalamnya.
Royal Botanic Garden Sydney di samping area Opera House juga tak ketinggalan bersolek. Lampu warna-warni menghiasi kebun raya di tengah kota yang berusia dua abad ini. Di malam hari, taman menjadi benderang.
Festival cahaya ini biasa digelar setiap musim dingin tiba untuk mengajak warga keluar rumah dan berinteraksi meski suhu di bawah biasanya. Dalam delapan kali penyelenggaraan, para wisatawan pun malah berdatangan ke Sydney justru pada saat musim dingin tiba.