Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Harus Bisa! "Packing" 100 Barang dalam 1 Tas Kecil

Kompas.com - 06/01/2017, 14:05 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

Sumber Dailymail

 

KOMPAS.com – Ini bukanlah kali pertama Rachel Grant, seorang aktris asal Inggris mendemonstrasikan cara packingDalam video yang dirilis di Youtube, Rachel pernah memasukkan 100 barang ke dalam koper kecil Biaggi Zipsak.

BACA JUGA: Hai Perempuan, Begini Cara Bawa 100 Barang dalam Koper Kecil

Kali ini, Rachel mendemostrasikan cara memasukkan 100 barang dalam totebag alias tas kecil. Mengutip situs berita Daily Mail, Jumat (6/1/2017), wanita keturunan Filipina itu kembali mengunggah videonya di Youtube. 

Rachel memanfaatkan tempat-tempat kecil, seperti tempat lensa kontak untuk krim dan cairan agar menghemat ruang. Tidak hanya itu, busana yang dibawanya juga adalah busana yang dapat dipadupadankan dengan mudah.

“Saya menunjukkan bagaimana mengemas barang ke dalam tas yang ukurannya bisa disimpan di bawa kursi pesawat,” kata Rachel.

DAILY MAIL Untuk mengepak baju, wanita ini menggunakan tas kecil yang memuat semua baju. Dia juga menyarankan kaus kaki dan stoking dibuat menjadi seperti bola.

Untuk mengepak baju, wanita ini menggunakan tas kecil yang memuat semua baju. Dia juga menyarankan kaus kaki dan stoking dibuat menjadi seperti bola. 

Kemudian, pilihan busana yang akan di bawa. Dia menyarankan untuk membawa celana yang bisa digunakan sebagai celana pendek dan celana panjang. Begitu juga dengan dress yang berfungsi seperti rok, atasan, atau seperti poncho.

Nah, untuk alas kaki, Rachel menyarankan membawa sepatu balet yang dapat dilipat sehingga tidak memakan ruang yang banyak saat dimasukkan ke dalam tas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com