Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Karakteristik Turis Asal Myanmar?

Kompas.com - 03/02/2017, 13:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Indonesia punya potensi menarik kunjungan wisatawan asal Myanmar. Salah satunya adalah melalui promosi wisata budaya, misal Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Meski telah mengenal Candi Borobudur, masyarakat Myanmar punya karateristik tersendiri yang bisa dicermati. Pelaksana Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia Yasitha Murthias punya beberapa pendapat terkait karakteristik masyarakat Myanmar yang biasa berlibur ke luar negeri.

BACA JUGA: Tarik Turis Myanmar, Indonesia Bisa Promosi Wisata Budaya

Menurut perempuan yang biasa disapa Itha ini, keinginan masyarakat Myanmar untuk berlibur ke luar negeri terlihat meningkat. Hal itu lantaran pengaruh dari pergantian pemimpin dari latar belakang militer menjadi demokrasi.

"Myamar sendiri bisa dibilang negara yang baru beberapa tahun belakangan terbuka. Apalagi setahun terakhir ada pergantian politik dari sebelumnya rezim militer ke pemerintahan demokrasi, masyarakat semakin meningkat keinginannya pergi ke luar negeri, kalangan menengah ke atasnya bertambah," kata Itha kepada KompasTravel di sela-sela Rapat Koordinasi Pariwisata Wilayah Asia Tenggara di Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/2/2017) malam.

Menurutnya, masyarakat Myanmar umumnya pergi ke luar negeri bersama berkeluarga. Untuk tren destinasi wisata, masyarakat Myanmar gemar pergi ke China dan Singapura.

"Memang sih mereka masih didominasi oleh masyarakat menengah ke atas dan berpendidikan universitas. Mereka senang ke wilayah Asia seperti China dan Singapura. Itu dua top tujuan mereka. Kalau Indonesia kita belum ada data pasti. Dari pihak Myanmar dan Kementerian Pariwisata kita belum dapat data pasti," ujar Itha.

BACA JUGA: Mengapa Semua Laki-laki dan Perempuan Myanmar Pakai Sarung?

Dia menambahkan, turis Myanmar suka berwisata belanja dan hiburan ke Singapura dan China.

"Di Singapura banyak tempat-tempat hiburan yang segmennya keluarga dan anak muda. Overall orang Myanmar itu 64 persen ke Asia, ytermasuk China dan Singapura. Singapura itu 20 persen dari turis outbound mereka. Total outbound-nya mereka belum kami belum dapat," jelasnya.

Rapat Koordinasi Promosi Pariwisata Wilayah Asia Tenggara diikuti oleh perwakilan dinas pariwisata daerah, Kementerian Pariwisata, perwakilan Kedutaan Besar, dan Konsulat Jenderal Indonesia di wilayah Asia Tenggara. Rapat koordinasi berlangsung mulai tanggal 1-3 Februari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Travel Tips
Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com