Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Peristiwa Wisatawan yang Digigit Komodo Saat Berburu Foto

Kompas.com - 05/05/2017, 09:14 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa komodo menggigit seorang wisatawan sekaligus fotografer asal Singapura, Loh Lee Aik (68) terjadi di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (3/5/2017). 

Lee digigit komodo ketika tengah mendokumentasikan momen komodo tengah memakan bangkai kambing pegunungan sekitar 200 meter dari arah Pustu Desa Komodo.

Ia berjalan tanpa didampingi ranger atau warga masyarakat saat melakukan pengambilan gambar. 

(BACA:

)

"Setelah sampai di lokasi kejadian, korban (Loh) melihat seekor komodo sedang memangsa seekor kambing, sehingga korban pun berusaha untuk mengabadikan momen tersebut. Namun korban tidak tahu ada seekor komodo kecil yang berada di sekitar korban yang kemudian langsung menggigit betis kaki bagian kiri hingga mengalami luka robek," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast, Rabu (4/5/2017) malam.

KOMPAS/AGUS SUSANTO Deretan rumah panggung di Desa Komodo, kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Peristiwa berburu foto dan berujung kecelakaan tersebut tentu tak diinginkan. Lalu, bagaimana cara mencegah terjadinya peristiwa tersebut dan pelajaran apa yang bisa diambil?

Fotografer sekaligus penulis buku "Pada Suatu Foto", Reynold Sumayku mengatakan saat berburu foto di alam bebas seperti di Pulau Komodo lebih baik didampingi oleh petugas atau warga setempat yang menguasai wilayah tempat berburu foto.

Menurutnya, petugas atau warga setempat akan menjaga wisatawan atau fotografer dari serangan hewan.

"Dengan pemandu itu wajib bahkan satwa yang gak berbahaya. Gak mungkin kita lebih paham dari orang lokal, jagawana. Riset perilaku hewan seperti komodo itu juga penting. Belajar dari kasus yang terjadi. Riset itu jadi pedoman (berburu foto). Juga jadi pengendalian diri kita saat memotret," ujar Reynold saat dihubungi KompasTravel, Kamis (4/5/2017).

Menurutnya, riset yang bisa dilakukan seperti mengetahui perilaku hewan yang menjadi obyek foto dan cara komodo berburu. Menurutnya, riset berguna untuk mengetahui peraturan-peraturan yang diperbolehkan di tempat berburu foto.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Ranger atau jagawana di TN Komodo memberikan penjelasan kepada wisatawan yang tiba di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014)
"Hal yang penting lain itu disiplin. Kalau di alam gak disiplin, ada banyak bahaya. Lihat perilakunya komodo di sana. Jangan melakukan hal yang tak boleh di sana. Kalau motret komodo itu gak boleh sendiri," jelas mantan editor foto Majalah National Geographic Indonesia itu.

Reynold mengatakan pengendalian diri saat memotret sangatlah penting. Hasrat untuk mendapatkan foto terbaik tanpa pengendalian diri itu akan berbahaya.

"Kalau kita melihat foto itu suka lupa prosesnya. Itu foto bagus prosesnya sulit. Kita lihat gambar bagus tanpa lihat proses, ketika itu maka akan bahaya," ujar laki-laki yang juga anggota Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) itu.

Menurut Reynold, biasanya foto-foto bagus juga biasa didapatkan dengan bantuan orang lokal atau peneliti. Ia memberikan pengecualian bagi yang memotret sekaligus ahli.

"Itu biasanya terjadi di National Geographic. Fotografer sekaligus ahli seperti biologi. Kalau itu turis lebih baik ditemani," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com