Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Pasukan Penyelam Bersih-Bersih Perairan Pulau Pahawang

Kompas.com - 23/05/2017, 22:07 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan anggota forum CSR Lampung menerjunkan 25 pasukan penyelam untuk membersihkan dasar laut Pulau Pahawang, Provinsi Lampung, dari sampah.

Kedua pihak tersebut menginginkan wisata bahari Pulau Pahawang di Kabupaten Pesawaran berkelanjutan, pencemaran laut dari limbah sampah yang dibawa oleh pengunjung pun berkurang.

Selain menerjunkan pasukan penyelam, agenda bersih-bersih Pulau Pahawang juga melibatkan masyarakat setempat untuk membersihkan sampah di daratan dan permukaan laut. Mereka yang menemukan sampah terunik mendapatkan hadiah menarik dari penyelenggara.

KOMPAS.com/Sri Anindiati Nursastri Candi, titik spot snorkeling di Pahawang, Lampung. Beton berbentuk candi ditenggelamkan dan menjadi habitat biota laut,

Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dengan tema “Biodiversity for Sustainable Development” atau “Keanekagaraman Hayati untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Menurut Regional Manager West Indonesia CCAI Yayan Sofian, tema ini merefleksikan pentingnya upaya-upaya dilakukan di semua tingkatan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari Agenda Pembangunan Pasca 2015 (United Nation Post 2015 Development Agenda) dan keterkaitan keanekargaman hayati untuk pencapaian pembangunan berkelanjutan.

"Untuk menambah pesona kami juga melakukan pengecatan 25 warna pada rumah penduduk di sekitar pantai," kata Yayan Sofian pada Selasa (23/5/2017).

Puncak kegiatan bersih-bersih daratan dan laut Pulau Pahawang diakhiri dengan penanaman 250 bibit pohon di sekitar pantai, sebagai semangat perayaan 25 tahun CCAI. Kepala Dinas Parawisata Provinsi Lampung Budiharto mengatakan bahwa Pulau Pahawang terkenal dengan wisata bawah lautnya. Setiap akhir pekan, angka kunjungan bisa mencapai 5.000 orang.

"Keindahan alam Pulau Pahawang hanya akan menjadi kenangan jika tidak ada upaya pemeliharaan sedini mungkin," kata Budiharto.

Pelestarian ini memerlukan keterlibatan banyak pihak terutama masyarakat setempat yang kini mulai menggantungkan perekonomiannya pada kunjungan wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com