Hal itu terungkap setelah ia datang ke Kantor Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pada Senin (24/7/2017) untuk membuat pernyataan terkait kasus pemetikan edelweis yang viral di media sosial.
"Keterangan yang disampaikan oleh pelaku bahwa edelweis yang diambil bukan dipetik langsung dari pohon tetapi memungut edelweis yang dipetik oleh pendaki pendahulu," seperti keterangan dalam artikel yang dimuat di website resmi (TNGR).
(BACA: Edelweis di Gunung Tak Boleh Diambil)
Asrul mengetahui bahwa tanaman edelweis di TNGR tidak boleh dipetik. Dengan akun Virzha Sany, ia mengunggah foto memegang edelweis di akun Facebook Rinjani Lover untuk memprotes pelaku yang memetik edelweis.
(BACA: Kasus Pendaki Memetik Edelweis, Ini Komentar Kepala TN Gunung Rinjani)
"Tetapi pelaku malah mendapat cemoohan oleh netizen hingga menjadi viral di medsos. Pelaku menyesali perbuatannya karena telah memanfaatkan edelweis yang telah dipetik atau dipungut sebagai alat peraga untuk foto yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti untuk berbuat yang sama pada saat berfoto," lanjut keterangan tersebut.
Asrul adalah warga Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, kasus foto edelweis yang diduga dipetik itu berawal ketika lima pendaki tersebut berswafoto tengah memegang bunga edelweis yang telah tercabut dalam sebuah foto di akun Facebook. Ada lima foto yang diunggah oleh Asrul.
https://travel.kompas.com/read/2017/07/28/092100927/kasus-viral-di-facebook-tn-rinjani-sebut-pelaku-tak-memetik-edelweis