Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sigit Pramono: Keinginan Warga Tegas, Tugu Papan Nama Bromo Dibongkar

Surat itu memprotes bangunan tugu yang ada di lautan pasir Bromo dan di Bukit Teletubies (sebutan dari wisatawan untuk zona sabana berbukit-bukit) yang masuk dalam zona inti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Surat protes ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

"Melalui surat terbuka ini saya menyampaikan protes keras kami atas nama Sahabat Bromo, dan Masyarakat Fotografi Indonesia (termasuk kalangan fotografer landscape) atas tindakan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang telah membangun tugu besar di Laut Pasir Bromo dan di padang Sabana Bromo," papar Sigit Pramono, mewakili Sahabat Bromo yang juga Ketua Dewan Pembina Masyarakat Fotografi Indonesia.

Hingga Jumat (13/10/2017) sore, surat  terbuka itu belum ditanggapi dua kementerian terkait. "Belum ada yang merespons," katanya. 

Sigit mengatakan, keinginan anggota masyarakat sudah tegas yaitu agar tugu-tugu itu dibongkar. "Ya sebaiknya dibongkar. Sesederhana itu.  Selesai," kata Sigit.

Di masa yang akan datang, sebaiknya dalam pembangungan semacam ini melibatkan -masyarakat secara sungguh-sungguh. "Bukan basa-basi yang dibungkus dengan nana program sosialisasi," kata Sigit.


Bankir dan pencinta Bromo

Sigit Pramono adalah seorang bankir penyuka fotografi yang jatuh hati dengan alam Bromo sejak lama. Ia pernah menjabat berbagai jabatan penting di sejumlah bank pemerintah maupun bank swasta.

Sigit membenarkan bahwa pihaknya berkirim surat kepada dua kementerian tersebut. 

"Betul, surat itu tadinya saya tulis di WA Group di mana ada saya dan Pak Hiramsyah (Hiramsyah S Thaib, Ketua Tim Percepatan Daerah Wisata Kementerian Pariwisata RI). Tetapi karena akhirnya beredar ke mana-mana maka saya ubah sekalian menjadi surat terbuka," kata Sigit. 

Sigit mengingatkan, Bromo adalah salah satu dari 10 destinasi prioritas tujuan pariwisata yang telah ditetapkan pemerintah. Karena itu, sudah sepatutnya pihak pengelola Bromo saat ini yaitu Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mampu mengelolanya dengan standar pengelolaan taman nasional yang benar, berstandar internasional.

"Alih-alih meningkatkan pelayanan kepada wisatawan yang akhir-akhir ini telah membayar tiket masuk dengan tarif yang dinaikkan berlipat, mereka malah membangun tugu nama (signage ) di tengah-tengah obyek wisata. Tugu nama semacam ini tidak banyak manfaatnya, dan secara estetika kehadiran tugu- tugu itu sungguh aneh dan jelek di tengah alam Bromo yang begitu indah dan megah," papar Sigit.

Merusak estetika Bromo

Bagi kalangan masyarakat fotografer, kata Sigit, kehadiran tugu tersebut sangat disayangkan. Hanya merusak estetika alam Bromo. Keindahan alam Bromo yang terkenal di dunia internasional, justru bisa menjadi jatuh karena bangunan artifisial tersebut.

"Satu hal yang sudah pasti, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hanya menghambur-hamburkan uang saja. Padahal uang sebesar itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, misal menambah jumlah toilet di kawasan Bromo," kata Sigit.

Sekadar diketahui, di kawasan laut pasir Bromo hanya ada 1 toilet yang dibangun oleh BNI, dan akhir-akhir ini untuk toilet perempuan sangat kurang sehingga pengunjung perempuan harus antre sangat panjang jika ingin menggunakan toilet.

Tuga papan nama sebenarnya sudah jamak dan sering ada di berbagai tempat wisata. Namun, Sigit mengingatkan, pembangungan tugu nama di tempat wisata buatan manusia berbeda  dengan tempat wisata alam, apalagi di zona inti taman nasional.

"Tempat wisata buatan manusiaseperti Ancol, Taman Safari, barangkali masih dapat dipahami, dan kami tidak keberatan bila pengelolanya membangun tugu nama di lokasi semacam itu. Tetapi Bromo merupakan tempat wisata anugerah Tuhan yang indah sehingga sama sekali tidak perlu dibangun tugu nama di sana," katanya. 

Seandainya keinginan membangun tugu nama di kawasan taman nasional atau tempat wisata benar-benar tidak terbendung, Sigit menyarankan agar dibangun di pintu gerbang masuk kawasan saja. "Jangan di tengah-tengah obyek wisata yang justru keindahannya yang kita 'jual'," paparnya.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/13/210812527/sigit-pramono-keinginan-warga-tegas-tugu-papan-nama-bromo-dibongkar

Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke