Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menikmati Kili-kili, Hutan Mangrove Cantik di Banyuwangi

Pengunjung bisa menyusuri jembatan bambu yang dibangun oleh pengelola di tengah-tengah hutan mangrove. Bukan itu saja, pengunjung juga bisa ikut menanam mangrove dan mempelajari jenis jenis fauna yang tinggal di sekitar hutan mangrove.

Saat ini terdeteksi ada lima jenis mangrove yang tumbuh berada di kawasan perairan Kili-Kili yaitu Rizhopora Apiculata, Rhizopora Mucronata, Sonneratia Alba, Ceriop Tagal dan Excoecaria Agllocha.

(BACA: Menpar: Gunung Ijen Lebih Dikenal Dibandingkan Banyuwangi)

Muhroni, ketua pengelola perairan Kili-Kili kepada Kompas.com, Minggu (15/10/2017) mengatakan jika hutan mangrove yang berada di Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar tersebut seluas 600 hektar.

Kemudian sejak tahun 2003, masyarakat berinisiatif untuk meremajakan wilayah tersebut dengan kembali menanami mangrove. Saat itu, bibit mangrove didapatkan dari mangrove yang ada di sekitar desa dan dusun tersebut.

(BACA: Berita Foto: Hutan Lord of The Rings di Banyuwangi)

"Sebagian lahan masuk wilayah taman nasional, dan sebagian lainnya adalah lahan masyarakat. Peremajaan mangrove rutin dilakukan hingga hari ini. Sayang jika dibiarkan terbengkalai," kata Muhroni.

Kemudian sejak 6 bulan terakhir, masyarakat sekitar berinisiatif menjadikan tempat wisata yang berbasis konservasi dengan membuat jembatan bambu di sela-sela hutan mangrove serta membuat panggung-panggung kecil di tengah hutan yang bisa digunakan bersantai oleh pengunjung.

Selain itu juga ada enam warung yang dikelola oleh ibu-ibu nelayan untuk melengkapi tempat wisata berbasis konservasi tersebut. Menariknya, mereka juga mengelola sendiri sampah yang dihasilkan.

"Seminimal mungkin menekan jumlah sampah yang dihasilkan. Setiap warung juga bertanggung jawab dengan sampahnya. Masyarakat yang datang juga diedukasi agar membuang sampah pada tempatnya yang sudah disediakan sepanjang jalur trekking selalu dingatkan," kata Muhroni.

Walaupun jumlah pengujung tidak begitu banyak, perairan Kili-Kili saat ini dikelola oleh 25 warga pesisir yang tinggal di wilayah Dusun Tegalpare.

Salah satunya adalah hasil tangkapan ikan oleh nelayan lebih banyak termasuk juga tangkapan kepiting, rajungan dan juga udang. Belum lagi. ibu-ibu nelayan yang mendapatkan tambahan pemasukan dari warung yang dibuka di sekitar perairan Kili-Kili.

"Wisata hanya bonus karena yang terpenting adalah konservasi. Jika akhir pekan atau tanggal merah ada sekitar 100 pengunjung yang datang. Rata-rata anak muda rombongan atau keluarga," jelasnya.

Nadine Chandrawinata Menanam Mangrove

Sementara itu, Artis peran dan model Nadine Chandrawinata (33) ikut menanam seribu bibit mangrove bersama 100 anak muda di perairan Kili Kili, Teluk Pangpang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017).

Pada acara yang diselenggarakan Sea Soldier Banyuwangi tersebut, Putri Indonesia 2005 itu mengaku bangga bisa bergabung menanam mangrove bersama-sama dengan anak-anak muda.

Dia juga mengakui jika tempat wisata berbasis konservasi seperti di perairan Kili-Kili bisa dijadikan contoh bagi tempat wisata lainnya.

"Jadi bukan hanya sekadar datang wisata terus pulang, tapi juga ada ilmu yang didapatkan. Selfie saat tanam mangrove juga bisa kan? Apalagi di sini adem, anginnya sepo-sepoi dan tempatnya cantik juga," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/19/101200527/menikmati-kili-kili-hutan-mangrove-cantik-di-banyuwangi

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke