“Saya sering koordinasi, tapi sumber daya manusianya masih kekurangan, masih sangat lemah dengan penyiapan, penerimaan, dan pelayanan,” kata Krissusanto saat ditemui di Kantor Pemda Kabupaten Kulon Progo, Jumat (3/11/2017).
Ia melanjutkan Pemerintah Daerah Kulon Progo harus dengan ekstra memberikan pengajaran pada masyarakat mengingat keadaan sumber daya manusia yang terbatas. Kendala-kendala yang dihadapi, lanjutnya, seperti kefasihan bahasa, kepemilikan sertifikasi untuk pemandu wisata, transportasi dan jalur tempuh ke daerah Kulon Progo yang cukup terjal.
“Memang tantangan kami di Kulon Progo juga transportasi untuk jalannya. Seperti di jalur Bedah Menoreh itu kan ada beberapa ruas yang menggunakan kendaraan khusus,” kata dia.
Kulon Progo merupakan salah satu Kabupaten yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sendiri sekitar 25 kilometer dari pusat kota Jogja.
Secara administratif di Kabupaten Kulon Progo ada sekitar 12 kecamatan, 87 desa, dan satu kelurahan. Jumlah penduduknya sendiri sekitar 470 jiwa.
Adapun penduduk di Kulon Progo, rata-rata memiliki mata pencahariannya di sektor wisata. Beberapa desa wisata yang ada di Kulon Progo diantaranya, Desa Wisata Banjarasri, Banjaroya, Jatimulyo, Kalibiru, Nglinggo, Purwoharjo, Sidorejo, Sermo, Sidoharjo, dan Purwosari.
https://travel.kompas.com/read/2017/11/06/202000627/kendala-kulon-progo-dalam-memajukan-pariwisata-apa-saja-