Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Komodo Disebut Alami Stress, Berapa Banyak Turis yang Datang?

JAKARTA, KOMPAS.com – Jumlah wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Sudiyono.

“Dibandingkan tahun 2016, tahun ini (2017) memang iya (meningkat), tapi kan belum selesai (datanya), baru selesai sampai bulan September 2017,” kata Sudiyono kepada KompasTravel saat dihubungi, Senin (13/11/2017).

Sudiyono menjabarkan data jumlah wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo sejak tahun 2010. Jumlah pengunjung tahun 2010 sekitar 44.672 pengunjung, tahun 2011 ada 48.010 pengunjung, tahun 2012 ada 49.982 pengunjung, tahun 2013 ada 63.801 pengunjung, dan tahun 2014 ada 80.626 pengungung.

Angka semakin meningkat, pada tahun 2015 ada 95.410 pengunjung dan tahun 2016 ada 107.711 pengunjung. Sementara hingga bulan September 2017 jumah pengunjung mencapai 98.305 pengunjung.

Sudiyono menjelaskan bahwa kunjungan tersebut didominasi wisatawan mancanegara (wisman). Lebih dari 80 persen kunjungan berasal dari wisman. Hal ini menurut Sudiyono karena ongkos untuk datang ke Taman Nasional Komodo memang relatif mahal untuk turis domestik.

“Kemudian komodo ini kan hanya satu-satunya di dunia secara alami di TN Komodo, sehingga ini jadi daya tarik sendiri (terutama untuk wisatawan mancanegara) dan tidak ada saingannya dibanding tempat lain. Kalau diving kan ada yang lain, seperti Raja Ampat dan Bunaken, meski masing-masing punya spesifikasi tersendiri,” kata dia.

Selain itu juga, wisatawan mancanegara cenderung lebih suka berjalan kaki dan bertualang yang menantang. Cocok dengan suasana yang ada di Kawasan Taman Nasional Komodo yang masih alami dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Namun, Sudiyono mengatakan, akhir-akhir ini mulai terlihat peningkatan pada angka kunjungan wisatawan domestik. Menurut dia, hal ini terjadi karena adanya faktor kemudahan penerbangan untuk sampai di Labuan Bajo.

Ditambah lagi dengan adanya publikasi dari wisatawan domestik sendiri soal keindahan alam di Taman Nasional Komodo. Sehingga, bagi Sudiyono, wisatawan yang seringkali mengunggah di media sosial menjadi "iklan" gratis bagi pihak Taman Nasional Komodo.

Meningkatnya kunjungan turis ke Taman Nasional sempat memicu kekhawatiran, karena disebut-sebut menjadikan komodo di kawasan tersebut mengalami stress. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Maurius Ardu Jelamu mengatakan khawatir dengan kondisi tersebut.

“Saya mendapatkan masukan dari wisatawan internasional, beberapa dari Singapura dan Eropa. Ketika mereka ke sana, mereka melihat pola pengaturan kunjungan agak kurang bagus. Karena begitu banyak orang yang masuk,” ujar Marius kepada KompasTravel saat dihubungi Senin (13/11/2017).

*************************************************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

https://travel.kompas.com/read/2017/11/15/120949927/komodo-disebut-alami-stress-berapa-banyak-turis-yang-datang

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke