Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bila Gambus ala Banjar Jadi Penghibur Lounge Sebuah Hotel

Justru petikan senar Panting, sejenis gambus dengan 4 tali senar, terdengar sangat menonjol di antara alat musik lain. Panting berpadu dengan kendang, tamborin, gong, dan suling itu, menjadi sajian musik riang yang mengiringi sinden cantik berkerudung sedang menyanyi.

"Yang semacam gambus itu namanya Panting. Musik khas masyarakat Banjar," kata Nina, sang sinden.

Inilah kelompok musik Panting Kumbang Banaung (asal) Barabai. Kelompok musik Panting seperti ini sejatinya berkembang pesat di Kalsel. Mereka hadir di berbagai hajatan besar maupun kecil.

Mereka menyajikan pertunjukan musik Panting dengan cara unik. Tiap pria memainkan satu alat musik sambil bersila. Panting menjadi musik utamanya. Bentuk Panting seperti mandolin gambus, hanya saja ukurannya yang kecil.

Sindennya perempuan menyanyi sambil bersimpuh. Para pria berkopiah dan mengenakan pakaian khas Banjar. Sementara sinden berkerudung. "Lagunya bahasa Banjar," kata Nina.

Termasuk di Hotel Madani, Barabai. Suasana hotel semarak musik tradisional bukan hal biasa. Di banyak hotel modern, pengelola lebih banyak menyajikan musik piano, atau grup kecil band, atau akustik.

Hotel kelas melati ini justru berbeda. Di situ, musik panting jadi hiburan khusus sepanjang waktu sarapan hingga jelang siang.

"Kami selalu menghadirkan musik Panting ketika hotel sedang penuh pengunjung, seperti hari ini. Kami sekaligus perkenalkan budaya kami, Pak," kata Rima, resepsionis hotel.

"Tidak tiap hari. Hanya setiap hotel dalam kondisi ramai dan hari tertentu saja," kata Rima.

Madani merupakan penginapan kelas melati dengan layanan lengkap, Wifi tiap kamar, air panas dan dingin, ruang uas nan nyaman, bahkan sarapan lumayan lengkap dengan menu lagi-lagi khas masyarakat Banjar.


Penginapan seperti Madani tumbuh banyak di Barabai. Kabupaten ini jadi salah satu pilihan istirahat bagi traveler di poros Kalsel ke Kaltim.

Kebetulan Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki cuaca yang lebih sejuk dibanding kabupaten di sekelilingnya. Ini didukung daerah yang tidak tersentuh kegiatan pertambangan batubara dan kebun kelapa sawit, sehingga kabupaten ini terasa adem.

Sebanyak 26 orang yang bergabung dalam tim Jelajah Energi Pertamax Borneo tengah melintas di poros itu. Barabai menjadi lokasi istirahat semalam.

Ketika berada di Hotel Madani, musik Panting menjadi hiburan tersendiri. Siapa pun tertarik berebut mengabadikan Nina dan kawan-kawan selagi menggelar "orkestra" mini ini.

Yusup, salah satu peserta jelajah, lebih memilih mencari posisi terbaik memotret panting. "Yang dicari selalu harus yang unik," kata Yusup.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/15/191200727/bila-gambus-ala-banjar-jadi-penghibur-lounge-sebuah-hotel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke