Catat! Agenda Seni Budaya Perayaan Tahun Baru 2018 di Candi Borobudur

Pengelola Candi Borobudur pun memanfaatkan momentum tersebut dengan kemasan Borobudur Cultural Feast 2017 dan Borobudur Nite 2017.

Borobudur Cultural Feast 2017 merupakan agenda kali kedua setelah sebelumnya diselenggarakan pada 2016. Acara ini akan diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu, 30 dan 31 Desember 2017 di halaman parkir Candi Borobudur, mulai pukul 09.00 – 23.00 WIB.

Direktur Utama PT. TWC, Edy Setijono, menjelaskan acara ini bukan fesival akan tetapi sebuah hari raya. Event budaya yang dimiliki dan melibatkan masyarakat Borobudur. Edy ingin Borobudur tetap menjadi inspirasi tentang kebersamaan untuk melahirkan karya-karya baru.

"Candi Borobudur dahulu dibangun bukan dengan kerja paksa tapi berkat gotong royong. Semangat itulah yang ingin kami wujudkan sekarang. Ini menjadi wadah kreativitas masyarakat Borobudur. Ini panggung kita semua," tutur Edy, dalam jumpa pers di Hotel Manohara Borobudur, Jumat (29/12/2017).

Borobudur Feast 2017 sekaligus untuk mendukung pencapaian target kunjungan 2 juta wisatawan mancanegara pada 2019. Dia menegaskan untuk mencapai itu dibutuhkan kerja keras dan sungguh-sungguh.

"Tak perlu berebut. Dulu hanya orang tertentu yang punya akses agar dapat manfaat Borobudur tapi akses itu kini dibuka untuk siapa saja yang mau kerja keras dan sungguh-sungguh," ujarnya.

Edy mengatakan, acara ini diawali dengan kegiatan Sonjo Kampung yang bertujuan untuk merajut kembali benang-benang kekerabatan, kebersamaan dan paseduluran (persaudaraan). Kemudian akan ditampilkan Pesta Kuliner & Produk Kreatif, Panggung Seni Borobudur, Lomba Kreasi Masak Beong, Lomba Kreasi Busana Borobudur, Pesta Masak Besar dan Balkondes Nite.

Hendro Kimpling, Koordinator Borobudur Feast 2017, menjelaskan acara ini akan dibuka pada Sabtu (30/12/2017) dengan acara antara lain Lomba Kreasi Masak Beong, Pertunjukan Seni Angklung, Jathilan, Keroncong Puri Irama Borobudur, Koes Plus Mania, Tari Topeng Ireng “Cipto Kawedar” Ngaran Borobudur, Peragaan Lomba Kreasi Busana Borobudur, Gembel Necies Band, Badai (Eks Kerispatih) & Dexter Band, Kubro Siswo WTB Ngablak Magelang, Leak & Kuda Kepang Wahyu Turonggo Budoyo Magelang.

"Pada Demo Masak Besar, nantinya akan dilakukan masak menggunakan peralatan besar, dipimpin oleh 7 chef berpengalaman dan dibantu oleh 50 orang tenaga bantu masak yang berasal dari 20 desa se-Kecamatan Borobudur. Menunya, sop senerek dan wedang kacang khas Borobudur berjumlah 1.000 pack," paparnya.

Acara ini, katanya, diselenggarakan dengan tetap memegang teguh komitmen untuk senantiasa mendukung pengembangan industri kreatif nasional, terutama yang berbasis pada nilai-nilai seni dan budaya Indonesia.

Selain itu, acara ini sebagai upaya untuk menggalang kunjungan wisatawan asing maupun domestik yang diharapkan berkunjung ke kawasan Borobudur pada malam pergantian Tahun Baru 2018.

"Acara tidak hanya di satu titik tapi juga menyebar di 16 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dan 4 Balai Desa di sekeliling Candi Borobudur. Akan ada layar tancap, Bazar Potensi Desa, Seni Tradisi, Musik, Kesenian Khas, Doa Renungan, Pelepasan Lampion," ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan Borobudur Nite 2017 Amazingly Wonderful “Music, Art, Culture & Lantern” yang akan diselenggarakan pada Minggu (31/12/2017) mulai pukul 19.00 sampai dini hari dengan menampilkan penyanyi Andien, Kevin and The Red Rose, Java Ensemble & Orchestra, Gaharu Nusantara, dan sebagainya.

Tepat pada pukul 24.00 WIB akan dilakukan penerbangan 2.500 lampion secara bersama-sama untuk menandai malam pergantian Tahun Baru 2018.

"Balkondes Nite 2017 menjadi pesta desa, mewujudkan kesyukuran dalam bentuk perayaan selamat tinggal tahun 2017 ke 2018. Dengan doa dan harapan semoga di tahun 2018 akan menjadi lebih baik dalam berbagai hal bagi kehidupan masyarakat desa sekitar Borobudur," tutupnya.