Menikmati Minuman Sembari Menatap Laut Biru

Musik bertempo pelan itu pula yang menemani pengunjung Sky Coffee di lantai enam tersebut. Ini satu-satunya kafe yang memanfaatkan lantai paling atas suatu gedung di kota yang dulu dijuluki petro dollar itu.

Sedangkan lantai satu hingga lima, seluruhnya digunakan oleh manajemen hotel untuk kamar. Hanya lantai enam saja dipasang atap dilengkapi dengan meja dan kursi dibuka untuk masyarakat umum, bukan hanya tamu hotel.

Sesuai namanya, sky berarti langit, panorama langit dan laut membiru menjadi sajian utama. Selat Malaka membiru sepanjang mata memandang. Ditambah semilir angin nan segar.

Pengunjung lainnya, Muammar menyebutkan, kelebihan lainnya, kafe itu terbilang sunyi. Sangat cocok digunakan bersantai, membincangkan bisnis atau rapat mini sembari menikmati makanan dan minuman.

“Musiknya diatur pas, pelan, sehingga tak mengganggu kita saat berbicara,” katanya.

Untuk menu makanan dan minuman, layaknya kafe umumnya, tak terlalu spesial. Kafe ini juga menyediakan aneka jenis kopi dari dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah.

“Kafe ini dikunjungi berbagai usia, mulai dari anak muda, hingga om-om,” katanya.

Semakin sore, generasi milineal semakin ramai di kafe itu. Pekerja pun terlihat sibuk menyiapkan pesanan mereka. Nah, jika singgah di Kota Lhokseumawe, maka cobalah bersantai di kafe ini, sembari melihat laut nan membiru.