Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Sedotan sampai Kulkas, Temuan Sampah di Laut Indonesia

"Penting untuk melakukan pengukuran luas sebelum kita memungut sampah, ini untuk mengetahui berat dan jenis sampah. Dari sana akan tampak berapa nilai ekonomi yang hilang dan juga dari mana sampah datang dan kemungkinan hanyut pada musim tertentu," kata Founder Divers Clean Action, Swietenia Puspa Lestari saat aksi pemungutan sampah oleh tim Seangle, Divers Clean Cation, dan KFC Indonesia, Sabtu (22/9/2018).

Bersama sama tim aksi pemungutan sampah melakukan pemilihan jenis sampah. Berbagai jenis sampah ditemui, mulai dari sterofoam, puntung rokok, sandal, pampers, dan tali rafia. Sampah yang paling banyak ditemui adalah sampah plastik kemasan, botol minuman, dan sedotan.

Swietenia menjelaskan jika jenis sampah yang ditemui juga dapat mengindikasi asal dari sampah. Dengan kata lain banyaknya sampah plastik kemasan, botol minuman, dan sampah sedotan kebanyakan berasal dari aktivitas wisatawan di sekitar pantai.

Sampah Bukan Cuma Soal Keindahan

Jika berlibur tidak ada salahnya untuk mulai mencari tahu, bagaimana akhir dari perjalanan sampah yang Anda hasilkan. Bukan cuma soal mengganggu keindahan, aktivis kini ramai memerangi sampah laut di perairan Indonesia.

"Selama kami menyelam mencari sampah dari kedalama 5-18 meter, yang kami temui macam-macam sampah. Paling aneh pernah ketemu kulkas, pernah juga ketemu bathub (bak mandi). Itu kami temui di perairan Kepulauan Seribu," kata Swietania.

Menjadi wisatawan yang peduli akan wisata berkelanjutan sebenarnya tidak sulit. Bijak dalam memilah dan menggunakan barang jadi hal paling dasar.

"Sebelum pergi direview (ulas) apa barang yang bisa didaur ulang dan tidak bisa. Bawalah peralatan makan sendiri da botol minum jadi tidak menggunakan yang sekali pakai," kata Swietenia.

Lantas jika sampai di tempat berlibur dan tidak melihat adanya tempat sampah atau tempat pembuangan akhir sampah. Simpanlah sampah bawaan sendiri.

"Untuk tahu apakah suatu daerah ada sistem bank sampah yang baik atau tidak, setidaknya dengan melihat pengepul yang memilah dan membawa sampah," kata Swietenia.

Indonesia dinyatakan sebagai negara terbesar kedua penyumbang sampah plastik di laut dunia menurut data Jambeck (2015). Dalam satu tahun, diperkirakan ada 1,3 juta ton sampah yang berakhir di perairan Indonesia.

https://travel.kompas.com/read/2018/09/25/095100227/dari-sedotan-sampai-kulkas-temuan-sampah-di-laut-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke