Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Belu NTT, Sebuah Pohon Asam Dinamakan Jokowi

Siang itu, sejumlah warga sedang duduk di bebatuan, persis di bawah pohon asam. Mereka baru saja menyaksikan rombongan Presiden Joko Widodo melintasi jalan di depan mereka, untuk menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Desa Silawan.

Warga yang terdiri dari orang tua, muda dan anak-anak itu, terus duduk bercengkrama dan bertahan di bawah pohon asam. Mereka terus menunggu rombongan Presiden Jokowi pulang dari PLBN Motaain menuju ke Atambua.

Mereka hanya sekadar ingin menyaksikan iringan mobil orang nomor satu di Indonesia itu.

Iring-iringan kendaraan melaju santai. Tepat berada di kampung Wehas, yang berada persis di ketinggian, Jokowi lalu turun dari mobilnya dan langsung menuju belakang rumah.

Di bawah pohon asam, sekitar puluhan orang tua sedang duduk-duduk. Jokowi langsung menuju para orangtua dan ikut nimbrung.

Jokowi mengambil posisi duduk di batu yang kelihatan masih basah terkena air hujan. Sedikit bicara, dan seketika itupun Jokowi mengeluarkan sebungkus amplop berwarna cokelat yang berisi uang Rp 112 juta.

Pesan singkat Jokowi, "Pergunakan uang itu sebaik mungkin untuk beli ternak sapi, Pak Ketua RT tolong diperhatikan,"ucap Jokowi.

Untuk menghargai dan mengenang akan momen indah itu, warga yang bekerja sama dengan TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste, membuat sebuah monumen kecil.

Monumen itu terbuat dari susunan susunan batu plat berbentuk tempat duduk dan memberi nama pohon asam itu dengan nama Asam Jokowi.

Warga setempat, juga berkeinginan membangun sebuah patung Presiden Jokowi.

Selain Presiden Jokowi, Menteri Pariwisata Arief Yahya berkesempatan melihat langsung Asam Jokowi pada Kamis (4/10/2018).

Menurut Arief, jika patung Jokowi telah dibangun, maka ia memastikan, setiap orang yang berkunjung ke Kabupaten Belu akan singgah dan melihatnya.

Arief pun meminta, agar patung Jokowi dibuat lebih bagus dan menarik, sama seperti patung Jokowi di Bali, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.

Arief berjanji, akan mempromosikan tempat itu ke publik sehingga bisa dikenal luas.

https://travel.kompas.com/read/2018/10/04/220500227/di-belu-ntt-sebuah-pohon-asam-dinamakan-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke