Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjelajah Xi'an, Rumah Ulama hingga Jejak Perabadan Islam di China

Namun, polemik sosial politik yang senantiasa bergolak di sana membuat pengawasan terhadap turis turut diperketat. Wisatawan akan sering menemui aparat keamanan yang menghambat perjalanan guna mengecek identitas.

Wilayah Xi’an di Provinsi Shaanxi cocok dijadikan alternatif pengganti. Sebagai sesama titik yang dilintasi jalur sutra, unsur budaya dan sejarah begitu pekat ketika wisatawan menelusuri Xi’an. Meskipun demikian, jarak sejauh 3.500 kilometer lebih memisahkan kedua tempat.

Hal itu diakui Abdurrahman Karim (24), pemuda asal Indonesia yang belum lama ini melakoni solo travelling ke Xi’an.

“Xi’an bisa jadi destinasi alternatif buat mengganti Xinjiang. Tapi, kenikmatan yang didapat tentu berbeda,” ujar Karim kepada KompasTravel (18/12/2018). Alasannya, lanjut Karim, unsur historis Kota Xi’an masih terwarisi dengan sempurna sejak era dinasti-dinasti zaman dulu.

Tak jauh dari Masjid Raya, terdapat area Muslim Quarter yang menjadi sentra cenderamata sekaligus wisata kuliner.

“Yang pasti roujiamo. Nikmat, makanan khas Xi’an,” jawab Karim terkait makanan yang mesti dicicipi wisatawan di area Muslim Quarter.

Untuk hidangan berat, ada mi biangbiang yang tebal, panjang, sekaligus lebar. Suantang shuijao yang segar dan kaya rasa pun tak boleh terlewat, plus sejumlah pangsit bertekstur halus yang berenang-renang di kuahnya.

Karim menuturkan, masih banyak lagi makanan ringan yang akan menggoda wisatawan sepanjang area Muslim Quarter, antara lain jinggao, kabab, hingga sate gurita.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/19/131000427/menjelajah-xi-an-rumah-ulama-hingga-jejak-perabadan-islam-di-china

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke