Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Geliat Pemimpin Baru Merias Wajah Maumere

Selain pertama kali bepergian jauh, lika liku khas jalan di Pulau Flores bikin kepala pusing. Sungguh sebuah perjalanan yang melelahkan.

Tiba di Maumere, hari sudah gelap. Kelambu malam sudah menyelimuti seisi kota yang terletak di pesisir utara pulau Flores. Orang orang menjulukinya dengan sebutan MOF (Maumere of Flores).

Keesokan harinya, dibantu oleh seorang teman jurnalis, saya melapor diri ke Bupati dan beberapa instansi lain sekaligus berkesempatan mengelilingi kota yang masih terlalu asing bagi saya.

Pengalaman berbeda saya saksikan di beberapa sudut kota. Para petugas sampah sibuk membersihkan dan mengumpulkan sampah untuk selanjutnya diangkut oleh mobil sampah ke tempat pembuangan akhir.

Di sudut lain, tiga petugas berbaju hijau berlengan panjang  bahu membersihkan saluran drainase yang tersumbat tumpukan sampah.

"Bupati baru lagi sibuk dengan urusan sampah. Ini jadi salah satu agenda politik 100 harinya," kata teman yang mengantarku.

Hal ini benar adanya. Sejak dilantik pada 20 September 2018, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga punya kepedulian untuk menata kota. Itu dimulai dengan mengurus sampah.

Dalam berbagai kesempatan, dua pemimpin baru Sikka ini terus menerua bicara soal sampah.

Saat bertemu di ruang kerjanya pada Rabu (19/12/2018), Bupati Robby Idong, panggilan akrab Bupati Sikka, membeberkan dirinya dan wakil bupati punya komitmen serius untuk menangani masalah sampah di kota Maumere. Dan itu sudah dimulai sejak awal. Ya, tujuannya agak kota terlihat elok dan indah.

"Sejak awal saya sudah minta untuk kita urus sampah secara sukarela. Ini agenda politik 100 hari. Kita buat dulu hal hal kecil tapi dampaknya luas," kata Robby Idong.


Tidak hanya bicara, geliat memperidah Kota Maumere ini ditempuh melalui beberapa terobosan.

Yang pertama, meningkatkan kinerja dinas lingkungan hidup. Dengan aturan bahwa umur sampah enam jam, petugas sampah diminta sigap dan cekatan untuk urusan ini.

Ada juga petugas lain yang fokus membenahi drainase di jalan jalan protokol Kota Maumere. Memang ini tidak mudah mengingat musim hujan sudah datang.

Berikutnya, memaksimalkan program "Jumat Bersih". Program ini dijadikan program bersama untuk seluruh warga kota "Nyiur Melambai" ini.

Penanganan sampah berbasis rukun tetangga jadi andalan. Disokong juga dengan keberadaan Linmas yang berjumlah 2.583 di Kabupaten Sikka.

Yang cukup familiar juga adalah normalisasi kali mati di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur. Semula tempat ini kelihatan jorok dengan tumpukan sampah yang membusuk, kini pelan-pelan dibenahi.

Respons Masyarakat

Gebrakan mempercantik kota ini rupanya menyedot perhatian publik. Beraneka ragam respons menyambut gebrakan ini.


Menurutnya, selama ini sampah menjadi persoalan pelik dan serius. Tentunya itu, butuh penanganan yang intens dari pemerintah dan juga pihak lain.

"Kebijakan Bupati menangani sampah harus didukung dengan cara kita masing-masing. Baik itu sampah rumah tangga maupun sampah umum yang ada di jalan, itu harus dibersihkan. Itu dalam rangka 100 hari  kerja Bupati. Jadi, semua masyarakat yang ada dalam kota ini harus dukung ini," ujar Yoris.

Yoris mengapresiasi kebijakan Bupati Sikka untuk menjadikan Kota Maumere bebas sampah.

"Sekarang sudah mulai tampak kebersihannya, apalagi di kota. Di drainase-drainase, di kali, semua itu harus dibersihkan. Di setiap tempat pembuangan juga harus ada plang bertuliskan 'Buanglah Sampah pada Tempatnya'," tambahnya.

Warga lain, Nona Ince kepada Kompas.com menyampaikan apresiasi atas terobosan Bupati Sikka dalam mengurus sampah di kota Maumere.

Terpisah, Cucun Suryana, anggota Komunitas Gerakan Pemuda Sikka Peduli Sampah mengapresiasi gebrakan pemimpin Sikka terhadap masalah sampah di Kota Maumere.


Menurutnya, memulai kepemimpinan dengan mengurus sampah adalah langkah yang tepat. Karena di mana-mana, orang akan bekerja dengan baik kalau lingkungannya bersih.

"Awal yang luar biasa. Langsung ada aksi nyata dari seorang pemimpin. Ia mengunjungi tempat-tempat sampah. Diskusi dengan banyak pihak, lalu buat regulasinya. Ini patut diacung jempol," tutur Cucun.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/23/100400127/geliat-pemimpin-baru-merias-wajah-maumere

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke