Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendaki Bukit Lewati Lembah, Jalan Panjang Menikmati Durian Rumpin...

Saya mengambil daging buah durian kemudian menyantapnya.

Rasanya sangat legit. Perpaduan rasa manis dan pahit yang seimbang membuat durian rumpin ini begitu nikmat.

Godjali yang kerap disapa Pak Jali merupakan salah satu pemborong durian di kawasan perbukitan dekat Gunung Suling, tepatnya di Desa Rabak, Rumpin, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Jali, Ia harus menempuh perjalanan panjang untuk memetik Durian Rumpin.

Saya dan tim Kompas.com mencoba mengikuti perjalanan Jali mendaki bukit melewati lembah untuk memetik durian rumpin nan nikmat itu.

Jalan Panjang Menuju Bukit

Perjalanan menuju bukit pun dimulai.

Tak disangka, jalan menuju bukit begitu licin karena hujan baru saja mengguyur kawasan ini.

Tak ada bebatuan yang memudahkan langkah kami, tak ada pepohonan yang dapat kami gunakan untuk berpegangan. Yang ada hanyalah jalanan menanjak berumput yang membuat kami beberapa kali tergelincir.

"Kalau Bapak mending tidak pakai sandal. Udah biasa juga begini, jadi tidak kepleset. Ayo teh semangat, jalannya masih jauh. 2 jam perjalanan lah kira-kira," ujar Jali memberi semangat.

Setelah sekitar 30 menit berjalan, kami tiba di lembah bukit dengan kondisi jalan cukup landai. Akhirnya kami bisa menikmati perjalanan sambil merasakan aliran sungai di tepi jalan menuju bukit. Kami pun menyempatan diri membasuh kaki yang kotor akibat lumpur.

Jali menyebut pekerjaan memetik durian ini dilakoninya setiap musim durian tiba.

"Biasanya musim durian itu mulai akhir Desember sampai pertengahan Februari. Kalau pas enggak musim durian ya Bapak nanem pisang, kerja sawah, kerja bangunan," kisahnya.

Menurut Jali, pohon-pohon durian di atas bukit itu bukanlah miliknya. Ia memborong buah durian dari pemilik pohon kemudian menjualnya kembali.

Di sela-sela perbincangan, kami sampai di akses menuju bukit yang kembali menanjak.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan di medan yang cukup ekstrim selama sekitar 1 jam.

Akhirnya kami tiba juga di puncak. Wah, betul-betul perjalanan yang melelahkan...

Namun, Jali tak ingin berlama-lama beristirahat. Ia langsung memanjat pohon durian yang tingginya mencapai 10 meter dan mulai memilih durian yang sudah layak panen.

Ada 20 buah durian yang hendak Ia pikul menuruni bukit kali ini. Satu buah durian beratnya sekitar 1,5 hingga 2 kilogram. Artinya, Ia harus membawa beban lebih dari 30 kilogram saat menuruni bukit dengan jalur yang sangat terjal dan licin.

"Ini itungannya sedikit teh. Biasanya saya bisa bawa sampai 40 buah, sehari bolak-balik bukit 3 kali. Kalau sekarang duriannya masih sedikit, jadi enggak bisa bawa banyak," terang Jali.

Setelah mengikat semua duriannya, Jali segera memikul duriannya menuruni bukit.

Di tengah perjalanan hujan turun dengan derasnya. Jalanan menuju lembah semakin licin. Alhasil kami tergelincir beberapa kali. Tapi Jali, tetap bisa menjaga keseimbangannya meskipun beban puluhan kilo berada di pundaknya.

Perjalanan pulang lebih cepat ketimbang perjalanan menaiki bukit. Tak sampai satu jam kami sudah sampai di rumah Jali.

Jali kemudian merapikan durian di dekat dapur rumahnya. Usai merapikan durian Jali bersiap untuk kembali ke atas bukit.

"Bapak masih harus ke atas bukit. Biasanya Bapak menginap untuk jaga durian agar tidak dicuri orang," kata Jali.

Di balik kenikmatan Durian Rumpin ada jalan panjang nan melelahkan yang harus dilalui Jali saban hari. Semoga tetap sehat, Pak ...

https://travel.kompas.com/read/2019/02/03/110000227/mendaki-bukit-lewati-lembah-jalan-panjang-menikmati-durian-rumpin-

Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke