Mudik Naik Kereta Api, Ini Tren Penjualan Larisnya Tiket Kereta Api

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Lebaran tentu jadi momentum untuk berkumpul bersama keluarga. Ada yang mudik ke kampung halaman, ada pula yang menghabiskan waktu berkumpul di kota perantauan.

Salah satu moda transportasi favorit untuk mudik di Indonesia yaitu kereta api. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebut telah mengangkut penumpang sebanyak 5,3 juta orang untuk kereta api (KA) jarak jauh selama masa angkutan Lebaran hingga H+8 Lebaran atau Minggu (24/6/2018).

Jumlah itu disebut naik sekitar 5 persen dari tahun 2017 sebanyak 5 jutaan penumpang. Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa tren mudik dengan kereta api dipilih masyarakat lantaran kenyamanan kereta api yang terus meningkat.

"Kereta sekarang sangat comfortable. Tempat duduk dapat, semua dapat, tak ada antri tiket. Saya rasa itu sudah ada alasan cukup kenapa milih kereta api," kata Gaery dalam acara Press Conference H-90 Mudik Lebaran di Jakarta, Kamis (21/2).

Lalu bagaimana agar tetap kebagian tiket kereta api untuk mudik Lebaran? Salah satu yang terpenting adalah waktu untuk memesan tiket kereta api.

Dalam tren mudik lebaran naik kereta api, Gaery menyebut tiket kelas ekonomi adalah jenis tiket yang paling cepat habis. Menurutnya, tiket kereta api kelas ekonomi akan habis dalam waktu 6-12 jam.

"Tergantung destinasi sih, kalau yang populer gitu, waduh cepet banget. Misalnya cepet abis ekonomi duluan. dalam waktu 6 jam dan maksimum itu 12 jam biasanya rute yang dibuka habis," ujarnya.

Biasanya calon pemudik sudah bersiap untuk membeli tiket kereta api melalui berbagai channel penjualan resmi PT. KAI. Ada penjualan lewat online travel agent, minimarket, maupun langsung ke channel PT. KAI.

"Sisanya bisnis dan eksekutif, biasanya agak lebih panjang. Biasanya ada berapa hari. Maksimum itu 7 hari. Biasanya lebih dari seminggu sudah sangat-sangat susah dapat tiket," tambahnya.

Namun tak dapat dipungkiri, PT. KAI selalu berusaha meningkatkan kapasitas kereta untuk mengangkut penumpang saat periode mudik lebaran. Menurut Gaery, peningkatan kapasitas kereta tergantung dengan ketersediaan logistik kereta PT. KAI.