Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Festival Lawata, Upaya Kemenpar Majukan Kain Tenun Khas Bima

Festival yang akan berlangsung 3 hari ke depan tersebut seyogianya merupakan upaya Kemenpar untuk memajukan kain tenun khas Bima.

“Sejatinya kain tenun Bima memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dipasarkan hingga ke pasar nasional karena memiliki nilai estetika tinggi dan semakin langka,” papar Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar, Hendry Noviardi, sesuai dengan rilis yang Kompas.com terima, Minggu (7/4/2019).

Dibalut dengan panggung yang megah, Festival Lawata menghadirkan pertunjukan kreasi busana terbaik yang mengangkat kekuatan kain tenun khas Bima. 

Untuk memberikan dampak yang besar, maka Kemenpar dalam pelaksanaan festival tersebut menggandeng desainer ternama Samuel Wattimena. 

Menyinggung kain tenun Bima, Samuel Wattimena mengatakan jika kain tenun ini memiliki ciri khas yang unik, mengingat prosesnya seperti disungkit sehingga menimbulkan efek di permukaan kain yang dihias.

Makanya, dia yakin nantinya tenun Bima dapat berkembang menjadi sebuah karya yang menakjubkan.

“Bukan hanya sebagai pakaian saja, tetapi juga sebagai aksesoris fashion lainnya, seperti tas dan barang-barang kesenian lainnya, papar Samuel.

Potensi wisata dari nilai budaya

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Ricky Fauziyani mengatakan, jika Festival Lawata menjadi istimewa karena kental dengan nilai-nilai luhur budaya masyarakat Bima.

" Ini menjadi nilai lebih yang bisa dijual ke wisatawan," ujar Ricky.

Lebih lanjut Ricky menyatakan, destinasi wisata dengan unsur nilai-nilai budaya memang menjadi perhatian lebih Kemenpar untuk digali potensinya.

Merujuk data Kemenpar, kunjungan wisatawan ke Indonesia 60 persen adalah untuk wisata budaya. Sedangkan 35 persen tertarik dengan wisata alam dan sisanya berminat pada obyek wisata buatan.

Teriat budaya,  ditempat terpisah Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya memiliki keyakinan, jika budaya semakin dilestarikan akan makin mensejahterakan. 

“Karena budaya itu selalu dicari wisatawan mancanegara. Bukan hanya tari-tarian tetapi juga kerajinan khas dari berbagai daerah di Indonesia seperti kain tenun Bima ini,” papar Menpar.

Oleh karena itu, kata Menpar, ke depan, Kemenpar akan terus mendorong para penenun di Kota Bima. Ini agar mereka dapat menggali serta mengembangkan potensi dari kain tenun yang dibuatnya.

“Terlebih kain tenun ini bagian dari budaya, karena faktanya budaya dan sejarah itu sangat laku dijual ke wisatawan. Ini yang harus kita maksimalkan,” tutup Menpar.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/07/125534527/festival-lawata-upaya-kemenpar-majukan-kain-tenun-khas-bima

Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke