Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Tahu Tempat Warga Jakarta Ajojing Tahun 70-an?

Salah satunya adalah La Cassa Cosindo (LCC), tempat hiburan malam yang berlokasi di salah satu pojok Lapangan Merdeka alias Lapangan Monumen Nasional. Salah satu penyanyi yang pernah tampil rutin menghibur pengunjung di sana adalah Ivo Nilakresna.

Pada era LCC itu pula warga Jakarta mulai akrab dengan istilah hostess, perempuan yang bekerja sebagai teman bersantai kaum lelaki pengunjung kelab malam.

Kondisi ini jauh berbeda dibanding masa sebelumnya. Saat itu hiburan malam yang sudah dikenal warga Jakarta barulah seputar berdansa dan menonton bioskop.

Hingga akhirnya masyarakat Jakarta mulai bosan dengan kondisi itu. Dalam buku Batavia Als Handels-, Industrie-, en Woonstad (Batavia Sebagai Kota Dagang, Industri, dan Permukiman), yang diterbitkan Pemerintah Kotapraja Batavia pada 1930-an, disebutkan, pada masa itu sering ada keluhan, hidup di Batavia, nama Jakarta waktu itu sangat menjemukan karena tak memiliki banyak tempat hiburan.

Menjelang tahun 70-an, berbagai diskotek, pub, club sebagai arena ajojing pun mulai bermunculan.

Ajojing Tahun 70-an

Pada era 60-an, tempat-tempat hiburan malam biasanya hanya tersedia di dalam hotel. Pengelola Jaya Pub sekaligus putra pasangan artis senior Rima Melati dan Frans Tumbuan, Ardianto Airlangga mengatakan, hingga jelang tahun 70-an tak banyak tempat hiburan malam yang dibangun di luar hotel.

Sebut saja Diskotek Musro yang berada di Hotel Borobudur, di dekat Lapangan Banteng, Jakarta Pusat hingga Nirwana Supperclub yang berlokasi di lantai puncak Hotel Indonesia.

“Tempat hiburan itu biasanya di dalam hotel plus ada beberapa night club tentunya,” katanya.

Ia berkisah, saat itu Diskotek Tanah Abang Timur (Tanamur) merupakan salah satu tempat hiburan malam yang pertama kali membuka usahanya di luar hotel. Di sana warga Jakarta tahun 70-an kerap mengabiskan malam untuk ajojing dan menikmati beragam makanan dan minuman yang dijajakan.

Adapun Tanamur didirikan pada 12 November 1970  oleh seorang pengusaha muda keturunan Arab sekaligus mantan suami Ratna Sarumpaet, Ahmad Fahmy Alhady. Namun sejak tahun 2005 Tanamur sudah tak beroperasi lagi.

Ardianto mengatakan, setelah Jaya Pub berdiri, muncullah beragam tempat hiburan malam lainnya, diantaranya Green Pub yang dulu berada di bawah Gedung Djakarta Theater. Namun Green Pub saat ini pun sudah gulung tikar.

Dari tempat-tempat hiburan malam tahun 70-an, hanya Jaya Pub yang masih terus beroperasi hingga kini. Berlokasi berdekatan dengan Gedung Jaya di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jaya Pub masih menampilkan suasana dan penampilan live music yang menggambarkan era 70-an.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/24/080700927/ingin-tahu-tempat-warga-jakarta-ajojing-tahun-70-an-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke