Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuk Jelajah Kuliner Bersama Accor

Itulah yang akan dihadirkan AccorHotels Indonesia dengan meluncurkan program Culinary Journey. Ini merupakan program kuliner yang hadir di lebih dari 120 resoran di hotel-hotel seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan Accor.

Selain makanan mancanegara, dalam program Culinary Journey dipilih 7 makanan khas daerah setempat untuk ditampilkan di hotel-hotel terutama yang berada di lokasi masing-masing. Ketujuh makanan lokal itu berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Lombok.

Sedangkan selama Ramadhan, Hotel Raffles Jakarta mengusung tema Turki di Arts Cafe dan Turkish Bazaar di pop-up restaurant.

Menurut Lisa Simo, selaku Regional Director Marketing, Loyalty & Communications Indonesia, khusus Ramadhan, Hotel Raffles Jakarta mendatangkan 2 chef tamu dari Raffles Istanbul yaitu Chef Umut dan Chef Bilal Keser.

Program Ramadhan Novotel-Mercure di Jakarta dan Tangerang

Selain Hotel Raffles Jakarta, dalam mengisi Ramadhan tahun ini khusus Novotel dan Mercure yang berada di Jakarta dan Tangerang tak mau ketinggalan menyambut program Culinary Journey tersebut.

General Manager Mercure Jakarta Cikini, Lisa P Sanjoyo, saat jumpa pers di Hotel Mercure Jakarta Simatupang, Jumat (3/5/2019) mengatakan Novotel dan Mercure area Jakarta dan Tangerang sama-sama mengusung program Culinary Journey.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Mercure Jakarta Sabang, Gunawan Widodo mengemukakan, selama ini Accor dikenal dengan akomodasi.

"Tujuan program Culinary Journey untuk meningkatkan F&B AccorHotels. Supaya AccorHotels dikenal F&B-nya," kata Gunawan.

Dalam rangkaian program Culinary Journey ini, Novotel Jakarta Gajah Mada, Novotel Jakarta Mangga Dua Square, dan Novotel Tangerang menawarkan Nasi Kabsa dan Arabic Mixed Grill.

Chef Adi dari Novotel Jakarta Mangga Dua Square menjelaskan, nasi kabsa merupakan menu populer di Timur Tengah yang terbuat dari nasi dan daging.

"Hampir sama dengan nasi biryani. Tapi nasi kabsa lebih ke Arab," kata Adi.

Sedangkan Arabic Mixed Grill merupakan daging panggang khas Arab yang terkenal dengan aroma dan rasanya.

Sementara MCC Ancol, Mercure Jakarta Cikini, Mercure Jakarta Kota, Mercure Jakarta Pantai Indah Kapuk, Mercure Jakarta Sabang, Mercure Jakarta Simatupang, dan Mercure Serpong Alam Sutera menyiapkan Sop Buntut Batok Kelapa atau Sop BBK dan Nasi Uduk Ramean.

Chef Noldy dari Mercure Jakarta Cikini menjelaskan Sop BBK merupakan salah satu makanan khas Indonesia. Daging buntut sapi digoreng, dipanggang atau direbus lantas disajikan dengan sup sayur dengan berbagai bumbu.

Chef Nur Rahmat dari MCC Ancol memaparkan, untuk Culinary Journey tahun ini, teman-teman dari Mercure ingin menghadirkan sop buntut.

"Sop buntut kan sudah terkenal. Maka kami ingin hadirkan bagaimana cara membuat generasi baru sop buntut. Akhirnya ketemu ide untuk menghadirkan sop buntut dalam kelapa. Ada sentuhan culinary upgrade," kata Nur Rahmat.

Sedangkan Nasi Uduk merupakan nasi khas Jakarta yang dimasak menggunakan santan. "Hidangan pendampingnya yang menjadikan namanya 'Nasi Uduk Ramean' yakni ayam, tempe, perkedel, daging, telur balado, sayur labu, sambal dan kerupuk," tambah Rahmat.

https://travel.kompas.com/read/2019/05/05/211900627/yuk-jelajah-kuliner-bersama-accor

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke