Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Tempat Legendaris untuk Seruput Teh dan Kopi di Pecinan Glodok

Jika berkunjug ke Kawasan Pecinan Glodok, Jakarta, sesekali cobalah untuk menikmati sensasi ngopi dan ngeteh di dua tempat legendaris berikut.

Selain usia kedai yang sudah berpuluh-puluh tahun, cita rasa di kedua tepat ini khas. Bagian tempat ngopinya bahkan pernah disambangi Presiden Jokowi. 

Jadi, dimanakah kedua tempat legendaris tersebut Berikut ulasannya:

1. Kedai Kopi Tak Kie

Kedai Kopi Es Tak Kie menjadi salah satu kedai kopi legendari yang wajib Kamu sambangi saat menyapa Kawasan Pecinan Glodok.

Selain menjadi kedai kopi tua alias jadul sejak tahun 1927, kedai ini juga memiliki satu varian kopi yang tidak akan ditemukan pecinta kopi di coffee shop manapun selain di Kedai Kopi Tak Kie.

Orang-orang ternama di Indonesia, tercatat pernah datang ke tempat ini. Diantaranya alm. Liem Sioe Liong, pemilik BCA, sekaligus orang yang pernah berada di posisi pertama terkaya di Indonesia.

Tak luput pula, Jokowi yang kini menjadi orang nomor satu di Indonesia pun pernah mengunjungi tempat ini saat putaran kedua Pilkada DKI.

Kedai Kopi Es Tak Kie berdiri di dalam sebuah gang sempit bernama Gang Gloria yang saat ini berubah nama menjadi jalan Pintu Besar Selatan III, Glodok. 

Nuansa ketika memasuki kedai ini akan mengembalikan kita ke film-film kungfu yang dibintangi Andy Lau atau Jacky Chan. Kursi yang terbuat dari pohon jati masih terawat dan digunakan dalam kedai tersebut.

Foto-foto saat kedai masih gerobak juga terpajang di sisi tembok kedai Tak Kie. Tak hanya itu, kedai ini juga sering dijadikan lokasi pembuatan film dengan latar tempo dulu, seperti film Dewi-Dewi yang dibintangi oleh Wulan Guritno.

Sementara kata "Kie" berarti mudah diingat orang. Pemberian nama ini selanjutnya bisa diartikan kedai kopi sederhana yang menyimpan kebijaksanaan dan mudah diingat orang.

2. Pantjoran Tea House

Pantjoran Tea House merupakan tempat ngeteh yang cukup asyik di Glodok. Berada di Jalan Pancoran Raya Nomor 4-6, Glodok, Jakarta Barat tempat ini dulunya bekas gedung apotek tertua kedua di Jakarta, Apotheek Chung Hwa.

Tempat ini juga tak kalah legendarisnya, karena dahulu, Apotheek Chung Hwa buka pada tahun 1928, kemudian tutup dan bangunan tersebut sempat lama terbengkalai.

Yang unik dari tempat ngeteh ini adalah adanya delapan teko teh dan gelas-gelas bersih di depan toko yang dapat diminum secara gratis oleh siapapun yang melintas di tempat ini.

Nama tradisinya patekoan. Pat itu delapan, dan teko adalah wadah minum sebelum teh dituang dalam gelas, sehingga tradisi ini disebut patekoan.

Tradisi tersebut bermula dari seorang kapitan keturunan China bernama Gan Djie, yang membagikan teh gratis kepada buruh dan orang-orang sekitar yang kepanasan dengan menaruh delapan teko di depan kantornya (sekarang Jalan Perniagaan).

Selain mencicip teh secara gratis, Pantjoran Tea House juga merupakan kedai teh yang menyajikan menu racikan teh yang khas serta menjual beberapa menu makanan.

Cocok dijadikan ampiran saat Kamu butuh menyeruput teh untuk sekadar menenangkan pikiran. Jadi, kamu pilih teh atau kopi?

https://travel.kompas.com/read/2019/06/27/064800027/2-tempat-legendaris-untuk-seruput-teh-dan-kopi-di-pecinan-glodok

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke