Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Membuat Kerak Telor, Kuliner Betawi yang Melegenda

Kerak telor lebih sering ditemui hanya pada saat bazar dan Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang diselenggarakan sekali dalam setahun.

Pedagang kerak telor dikenal banyak berasal dari Buncit, Mampang, Jakarta Selatan. Namun, berbeda dengan Romli, salah satu pedagang kerak telor asal Condet, Jakarta Timur yang berjualan di bazar kuliner Gelar Seni Budaya Kampung Silat Rawa Belong, Sabtu (12/10/2019).

Pria 57 tahun ini sudah 28 tahun menggeluti bidang memasak makanan berbahan dasar beras ketan. Pria yang akrab disapa Babeh Romli ini mengatakan resep dari leluhurnya ketika membuat kerak telor selalu ia jaga.

Rasa dari kerak telor Babeh Romli terbilang nikmat dan terasa sekali beras ketannya. Kompas.com lalu bertanya apa resep agar kerak telor itu terasa gurih dan nikmat dan jadi kegemaran masyarakat.

Kemudian, Babeh Romli membeberkan resep yang diberikan leluhurnya agar kerak telor terasa nikmat dan begitu gurih. Resepnya adalah menggunakan beras ketan, tidak boleh memakai beras biasa.

“Ya, kalo mau enak sama asli itu kan ya pake beras ketan, tapi ada aja yang nakal tuh pada pake beras biasa, itu kan teksturnya kerasa banget kalo pake ketan sama beras biasa,” kata Romli kepada Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Babeh Romli melanjutkan, bahan-bahan yang harus disiapkan tidak sulit dicari. Ia menggunakan lada, garam, merica, bawang goreng, serundeng giling, kelapa gongseng yang diberi kunyit, dan ebi (udang kecil yang dikeringkan).

Lalu, bumbu dan bahan tadi dimasukkan menjadi satu bersama beras ketan yang dimasak terlebih dulu.

Ada yang unik dalam memasak kerak telor ini, yaitu beras ketan yang dimasukkan terlebih dulu dimasak hingga kering tanpa menggunakan minyak sayur.

Usai mengering dan menjadi kerak, penggorengan dibalik dan beras ketan dihadapkan langsung dengan bara api di tungku pembakaran.

Hasilnya adalah perpaduan rasa yang khas karena rasa kerak telor menyatu dengan aroma asap dari arang.

“Dari dulu resepnya udah kayak begini, makanya kalo orang pada mau tambah-tambahan, dimodifikasi gitu istilahnya, pembeli pada kagak mau, orang maunya yang ori,” ujar Romli.

Selain itu, menurut Bachtiar, rasa gurih dan nikmat yang tercipta dari kerak telor itu tergantung kepada siapa yang meraciknya. Ia mengatakan bahwa rasa kerak telor yang gurih itu juga relatif, kadang ada yang memasak dengan bahan yang sama, namun rasanya berbeda.

Ia menceritakan dirinya dulu pernah mencoba inovasi baru kerak telor dengan menambahkan keju dan kornet.

Namun, yang terjadi adalah dagangan kerak telor dengan inovasi baru itu tidak laku. Pembeli malah tetap ingin kerak telor yang asli, dengan ebi dan serundeng khasnya.

“Ya, emang udah apa adanya begini, dari dulu,” tutur Romli.

Harga satu porsi kerak telor yang dijual Romli ketika bazar kuliner Kampung Silat Rawa Belong ini untuk kerak telor yang menggunakan telor ayam Rp 20.000, sedangkan untuk kerak telor yang bahan dasarnya telor bebek ia menjualnya Rp 25.000.

Pada acara ini, setidaknya terdapat 20 pedagang kerak telor dari seluruh Jabodetabek. Bachtiar, kini hanya mengandalkan acara-acara seperti ini dan PRJ agar tetap bertahan hidup melestarikan budaya Betawi.

Ia juga berharap agar makanan ini tetap terus ada dan tidak hilang tergerus zaman.
Yuk, coba kerak telor.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/13/100000127/cara-membuat-kerak-telor-kuliner-betawi-yang-melegenda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke