Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Virus Corona, Kyoto Kampanye Pariwisata Sepi untuk Pikat Wisatawan

Dilansir dari Sora News 24, Kyoto adalah salah satu area yang dijaga dengan baik di Jepang. Kyoto memiliki 17 situs warisan dunia UNESCO yang biasanya menarik ribuan wisatawan untuk memadati jalanan Kyoto setiap tahunnya.

Malah akibat begitu banyaknya wisatawan yang datang ke Kyoto beberapa tahun terakhir, area tersebut telah berkutat dengan masalah seputar pariwisata massal.

Namun karena adanya wabah virus corona, pemerintah China membatasi grup tur untuk wisata ke luar negeri. Nyatanya hal itu berdampak pada pariwisata Kyoto.

Jumlah wisatawan jatuh begitu rendah hingga pemilik toko lokal mengaku mereka tidak pernah melihat hal seperti ini selama 30 tahun terakhir.

Kyoto biasanya jadi destinasi unggulan untuk turis China, yang jadi penyumbang wisatawan paling besar ke Jepang. 

Pembatasan perjalanan ini berdampak sangat besar pada industri pariwisata. Apalagi dengan semakin meningkatnya angka kasus virus corona di Jepang. Sejumlah orang lokal dan wisatawan asing juga menghindari aktivitas wisata, yang jadi alasan terjadinya masalah tersebut.

Untuk menangani masalah ini, para pengusaha di sekitar area Ukyo dan Nishikiyo di distrik Arashiyama Kyoto telah memulai kampanye iklan baru untuk menarik wisatawan untuk mendatangi area tersebut.

Slogan untuk kampanye tersebut adalah “Suitemasu Arashiyama” yang berarti “Arashiyama yang Kosong”. Ada sekitar empat gambar yang sudah dibuat untuk promosi ini. Setiap fotonya menunjukkan spot wisatawan paling populer di area tersebut.

Selain itu ada juga gambar hutan bambu yang terkenal di Arashiyama yang di dalamnya terdapat serangkaian hashtag seperti “#BambooGrove #Arashiyama #NoPeople #NowlsTheTime #Emotional”.

Ada juga gambar dari Jembatan Togetsukyo yang terkenal di Arashiyama yang terlihat begitu polos tanpa adanya wisatwan.

Di gambar tersebut tertulis kalimat dalam bahasa Jepang yang mengubah kata “sui” dari kata “kosong” yang digunakan dalam kampanye tersebut. Dalam bahasa Indonesia, kata tersebut bisa dibaca sebagai “Menyeberang dengan mudah... Permisi...”.

Poster terakhir dalam seri tersebut menunjukkan gambar dari Kapal Sungai Hozugawa. Kapal wisata yang biasanya membawa para wisatawan dari Kameoka ke Arashiyama dan kembali lagi menyusuri sungai Hozuwaga.

Dalam foto tersebut berbunyi, “Jika kamu datang sekarang, kamu bisa menyusuri sungai berkali-kali kamu inginkan tanpa harus mengantre.”

Para pemilik toko ingin orang-orang mengetahui bahwa sekarang ini waktunya telah tiba untuk merasakan berbagai pengalaman yang ada di area ini. Pengunjung bisa merasakan “Arashiyama sesuai aslinya” sebelum ledakan wisatawan melanda.

Ada sekitar 300 poster seperti kampanye pariwisata Kyoto yang sepi diproduksi. Rencananya poster akan ditempel di sepanjang jalan di area Kyoto dan juga hub perjalanan terdekat yakni Stasiun Hankyu Osaka di Osaka.

Para pelaku di industri pariwisata berharap hal ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Kyoto. 

https://travel.kompas.com/read/2020/02/18/160700827/dampak-virus-corona-kyoto-kampanye-pariwisata-sepi-untuk-pikat-wisatawan

Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke