Pertempuran yang dimaksud yakni antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melawan Jepang pada 24 November 1945.
Tugu berbentuk bangunan tiang pancang yang runcing itu dibangun persis di sisi kiri jalan menuju Pasar Cunda.
Pembangunan dimulai tahun lalu itu menghabiskan dana Rp 163.529.243 bersumber dari dana desa tahun 2019.
Kepala Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Tarmizi, menyebutkan pembangunan tugu pertempuran cunda bukan sekadar melestarikan ingatan masyarakat tentang heroisme perjuangan melawan Jepang.
Dulu, kata Tarmizi, saat era revolusi, Jepang masih berusaha menguasai Kota Lhokseumawe. Masyarakat Cunda yang tergabung TKR melawan seluruh aksi Jepang menduduki daerah itu.
Apalagi, pada masa lalu, daerah itu merupakan sentral utama perdagangan. Loket kereta api juga berada di lokasi itu.
"Dari monumen ini, kita ingin ingatkan generasi muda bahwa dulu perjuangan melawan Jepang itu sangat gigih. Puluhan orang syahid, dan terus bertahan hingga Jepang angkat kaki dari Indonesia," kata Tarmizi, Minggu (8/3/2020)
Pada malam hari, lampu kuning temaram menghiasi tugu tersebut. Kamu bisa naik tangga dan berfotolah di sana.
Tembok yang dibangun dengan ukiran membuat sangat indah. Inilah spot foto terbaru di Lhokseumawe.
"Silakan berkunjung dan melihat tugu bersejarah itu," pungkas Tarmizi.
https://travel.kompas.com/read/2020/03/09/120500627/tugu-pertempuran-cunda-kenang-perjuangan-tkr-lawan-jepang-di-lhokseumawe