Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maladewa Lockdown, Wisatawan yang Terjebak Malah Senang dan Tak Mau Pulang

Pandemi virus corona membuat beberapa wisatawan terjebak di negara tempat mereka berlibur.

Beberapa negara membuat peraturan terkait penguncian nasional serta membatasi penerbangan. Wisatawan tidak boleh keluar dan masuk negara tersebut, inilah yang terjadi di Maladewa.

Lalu bagaimana nasib wisatawan yang tertahan di Maladewa hingga waktu yang belum ditentukan tersebut?

Kisah pertama datang dari pasangan terakhir yang terjebak di Maladewa kala berlibur bulan madu.

Melansir The New York Times, awalnya pasangan tersebut sedang berbulan madu di sebuah resor bintang lima, Maladewa.

Mereka tiba di kepulauan eksotik tersebut sejak 22 Maret 2020 setelah melangsungkan pernikahan di Afrika Selatan, negara asal mereka.

Berencana untuk tinggal selama enam hari di Maladewa, namun virus corona memaksa negara harus memperpanjang liburannya.

Khawatir masalah logistik karena tidak bisa pulang ke Afrika Selatan, keduanya pun memutuskan meminta bantuan pada Konsulat Afrika Selatan dan Kedutaan Besar Afrika Selatan.

Seorang perwakilan mengatakan kepada mereka bahwa ada sekitar 40 orang Afrika Selatan lainnya yang tersebar di Maladewa. Pilihannya adalah mereka menyewa jet sewaan dengan biaya sendiri sebesar 104.000 dollar AS atau setara Rp 1,6 miliyar.

Hingga Minggu (12/4/2020), keduanya merupakan satu-satunya tamu di resor Cinnamon Velifushi Maldives. Tarif kamar di resor ini mulai dari 750 dollar AS per malam atau setara Rp 12 juta per malam.

Melansir The New York Times, kegiatan mereka setiap harinya adalah tidur, snorkeling, bersantai di tepi kolam renang. Hal itu selalu berulang setiap harinya.

"Sungguh luar biasa bahwa kita mendapatkan waktu tambahan berlibur ini, namun finansial cukup membebani kami," kata De Freitas seperti dikutip The New York Times.

Usai tinggal di resor tersebut berhari-hari, keduanya pun mendapat kabar pemerintah daerah akan mensubsidi sebagian besar biaya tinggal.

Keduanya dibawa dengan speedboat ke resor bintang lima lainnya. Hingga kini, mereka belum tahu sampai kapan berada di Maladewa.

Nasib sama juga dialami sebuah keluarga asal Israel. Keluarga ini terdampar di salah satu hotel bintang lima di Maladewa.

Melansir The Times of Israel, keluarga bernama Elimelech ini mengawali ceritanya tiba di Maladewa pada 20 Maret 2020.

"Kami pikir dalam waktu tiga minggu keadaan akan kembali normal kurang lebih. Saya memberitahu istri dan anak-anak bahwa kami tidak pergi berlibur namun bertualang,"kata Nissan Elimelech.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi," lanjut Elimelech yang ke Maladewa bersama istri dan tiga anaknya 

Awalnya, mereka akan kembali ke Israel pada 10 April, namun dibatalkan karena wabah virus.

Lanjut Elimelech, menanggapi wisatawan yang tidak bisa kembali ke negara asalnya, pemerintah Maladewa menunjuk sebuah pulau untuk semua pengungsi dari semua resor yang berdekatan dengan subsidi pemerintah.

Pada 2 April 2020, keluarganya beserta 150 wisatawan lain diungsikan ke sebuah pulau resor bintang lima yang disebut Pantai Olhuveli.

Mereka semua membayar hanya 100 dollar AS per malam atau setara Rp 1,5 juta untuk menginap di sana.

Harga tersebut sudah termasuk pesta pantai, olahraga air, kegiatan anak-anak, dan fasilitas lainnya.

"Ada kegiatan sehari-hari, dan ada pesta alkohol juga tiap malam. Ini adalah pulau kecil dengan satu resor. Untuk berjalan mengelilingi pulau dibutuhkan waktu 20 menit. Pemerintah Maladewa tahu cara merawat wisatawan," ujarnya.

Elimelech mengatakan Menteri Pariwisata Maladewa telah mengunjungi wisatawan di resor tersebut dan memberitahu akan terus memperlakukan wisatawan seperti raja.

"Dia menenangkan kami dan mengatakan berhasil mengatasi virus. Dia memberitahu juga bahwa negara ini benar-benar bersih," katanya.

Melansir Forbes, Menteri Pariwisata Ali Waheed mengumumkan ada sekitar 1.000 wisatawan di Maladewa dan 27 resor yang masih buka.

Ia juga mencatat bahwa sebagian besar wisatawan tidak ingin kembali ke negara mereka sendiri dan ingin tetap di sana mengisolasi diri.

Selama masa isolasi, banyak pulau resor yang menawarkan dokter swasta, dan klinik jika ada kebutuhan medis, kata dia.

Lanjut Elimelech, ia amat menyukai 'terjebak' di Maladewa. Bahkan, ia tidak ingin pulang kembali ke Israel.

"Kami tiba di pulau itu dan diberitahu bahwa kami akan datang sebagai tamu untuk waktu yang tidak terbatas. Kami merasa di surga, bahkan kami bercanda bahwa kami tidak ingin kembali ke Israel," lanjutnya.

Elimelech saat ini merencanakan penerbangan kembali ke Israel pada 1 Mei, tetapi kemungkinan penerbangan tersebut juga akan dibatalkan.

Maladewa telah memberi konfirmasi total hanya 20 kasus virus corona dengan 0 kematian. Sebagian besar pasien sudah pulih dan tidak ada infeksi baru sejak 1 April.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/13/200600727/maladewa-lockdown-wisatawan-yang-terjebak-malah-senang-dan-tak-mau-pulang

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke