Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Protokol New Normal Pariwisata di Jawa Barat, Seperti Apa?

Menurutnya, pembukaan kembali tempat wisata dapat mengundang warga dari zona merah yang berpotensi menularkan virus corona (Covid-19).

“Pariwisata ini kami belum mengizinkan wisatawan datang dari luar Jabar. Jadi kami sedang mengendalikan Jabar," ujar Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Selasa (2/6/2020)

"Jangan sampai karena pariwisata dibuka, tiba-tiba datang tamu yang sejarah perjalanannya tidak kita ketahui ternyata datang dari zona merah," lanjutnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Deddy Taufik, menuturkan, saat ini pihaknya tengah memantau dan evaluasi guna mencegah masuknya warga dari zona merah.

Hal ini dilakukan sejalan dengan diberlakukannya Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota Sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Kepada Kompas.com, Deddy menuturkan, selama beberapa hari belakangan pihaknya bersama dengan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 berkunjung ke beberapa wilayah.

“Kami datangi Kota Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, terakhir Garut. Hampir semua sudah melakukan protokol kesehatan. Tinggal sekarang kedisiplinan dan kehati-hatian harus ditingkatkan,” kata Deddy, Jumat (5/6/2020).

Selain itu, ada juga tempat cuci tangan di berbagai tempat, pengecekkan suhu tubuh, pemberlakuan jaga jarak, serta pemakaian sarung tangan.

Bagi mal, pemakaian sarung tangan tengah dipertimbangan melihat beberapa masyarakat saat berbelanja, mereka suka memegang barang terlebih lagi pakaian.

“Jangan sampai dalam situasi ini, atau mulai nanti new normal, kita tidak mengindahkan protokol kesehatan karena itu mutlak. Jangan sampai dari zona biru, kita berpindah jadi zona kuning,” tutur Deddy.

Harus membawa surat keterangan sehat

Saat ini, Deddy mengatakan bahwa wilayah Jabar lebih mengedepankan pariwisata domestik. Namun, hal ini juga dibatasi pada wisatawan dari Jabar saja.

Kendati demikian, calon wisatawan harus memenuhi persyaratan yang diberlakukan sebelum bisa berlibur ke wilayah zona biru di Jabar.

“Harus bawa surat keterangan sehat. Kalau tidak, harus uji cepat di lokasi. Ada penjagaan di setiap perbatasan zona, ada check point. Kalau tidak memenuhi syarat, disuruh pulang,” tutur Deddy.

Data kependudukan turut andil dalam new normal pariwisata

Selain surat keterangan sehat dan uji cepat, Deddy mengatakan pihaknya beserta beberapa sektor lain akan bekerjasama untuk memperketat arus kedatangan wisatawan.

Nantinya, wisatawan akan diperiksa persyaratan, serta ditanya mereka berasal dari zona apa sebelum dipersempit berdasarkan data kependudukan.

“Misal dari Kota A zona kuning. Itu turunannya apa, misal di zona kuning juga ada zona merah atau hitam. Diturunin lagi di kecamatan apa, NIK kita lihat. Data berasal dari mana,” kata Deddy.

“Kalau di RW dia ternyata masuk zona merah, mutlak tidak boleh bepergian (dan masuk wilayah zona biru). Harus lakukan isolasi mandiri di lingkungan RT, RW, atau Kecamatan. Kita betul-betul all out,” imbuhnya.

Menurutnya, membangkitkan sektor pariwisata bukanlah tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat saja melainkan dari sektor lain juga harus membantu.

Deddy menuturkan, sepanjang 2020 kegiatan pariwisata akan coba diarahkan ke tempat wisata luar ruangan. Namun, hal ini masih akan dibicarakan lebih lanjut.

“Tapi pariwisata indoor juga akan dievaluasi bersama. Ini kan baru beberapa hari, nanti kita lihat. Kebijakan harus seperti apa, pendekatannya seperti apa. Yang paling penting, kuncinya adalah kedisiplinan, kehati-hatian, kewaspadaan, dan mengedepankan protokol kesehatan,” kata Deddy.

Sejauh ini, wilayah zona biru tengah melakukan persiapan dalam pembukaan obyek wisata agar saat sudah diizinkan, mereka bisa langsung buka.

Dinas Pariwisata serta Satgas tengah aktif melakukan sosialisasi dan edukasi ke beberapa wilayah terkait protokol kesehatan yang lebih rinci.

Salah satunya adalah penyediaan tempat cuci tangan di seluruh tempat yang mudah dijangkau pengunjung.

Berdasarkan Pergub Jabar Nomor 46 Tahun 2020, Level Moderat atau zona biru, diperbolehkan untuk membuka kembali perhotelan dengan melaksanakan 50 persen dari fasilitas layanan hotel.

Bagi tempat wisata, kapasitas pengunjung hanya diperbolehkan sebesar 30 persen dengan jam operasional mulai 06:00 – 16:00 WIB.

Untuk restoran, aktivitas dilaksanakan dengan jam operasional mulai pukul 07:00 - 18:00 WIB dengan 50 persen dari okupansi meja.

Sementara untuk mal, jam operasional mulai pukul 10:00 – 20:00 WIB dengan jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 50 persen.

Untuk Level Cukup Berat atau zona kuning, aktivitas hotel hanya diperbolehkan untuk melayani penginapan dan makan/minum di kamar.

Bagi restoran, aktivitas dilaksanakan dengan jam oeprasional yang sama, namun tidak melayani makan di tempat dan harus pesan antar.

Sementara itu, seluruh tempat wisata ditutup, dan mal hanya boleh beroperasi mulai pukul 10:00 – 18:00 WIB dengan jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 50 persen.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/05/181000527/protokol-new-normal-pariwisata-di-jawa-barat-seperti-apa-

Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke