Buku tersebut berisi standar kesehatan dan kebersihan yang harus diterapkan oleh karyawan dan tamu hotel.
Ketua PHRI Haryadi Sukamdani dalam acara peluncuran virtual tiket CLEAN milik Tiket.com, Rabu (17/6/2020) mengatakan, sudah ada banyak hotel yang menerapkan panduan kebersihan dan kesehatan yang dikeluarkan oleh PHRI.
Namun, ia mengakui ada beberapa hotel yang masih tutup meski sudah siap beroperasi dengan standar kesehatan tersebut
“Mereka butuh kepercayaan dari masyarakat. Teman-teman di daerah sudah siap, cuma belum mau buka sekarang karena permintaan masih kecil,” kata Haryadi.
Haryadi menjelaskan rata-rata hotel tersebut masih menunggu untuk buka pada awal Juli.
“Kalau buka sekarang akan rugi karena operational cost tidak tertutup,” imbuhnya.
Sementara itu, COO Artotel Group, Eduard Rudolf Pangkerego, menuturkan bahwa kesehatan dan kebersihan merupakan hal yang sudah biasa bagi industri perhotelan.
“Sebelum ada wabah, SOP hotel sudah mengutamakan hal-hal ini. Sekarang kita semakin naikan level standar clean dan hygiene. Usai pandemi, kita akan tetap lakukan,” kata Eduard dalam kesempatan yang sama.
Eduard menegaskan bahwa perhotelan tidak akan mengendorkan standar kebersihan dan kesehatan karena keduanya adalah bagian dari bisnis.
Menurut Eduard, Standar kebersihan dan kesehatan di hotel bisa saja dilonggarkan tetapi pelaksanaan harus tetap seperti masa pandemi.
“Tapi gayanya jangan menakutkan. Misalnya masker, kita lihat banyak yang sudah menjadi bagian dari lifestyle dengan desainnya yang unik. Mungkin nanti sarung tangan juga bisa seperti itu,” tutur Eduard.
https://travel.kompas.com/read/2020/06/19/120800727/permintaan-masih-kecil-banyak-hotel-masih-tutup