Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Pendaki Gunung Lawu Membludak, Perhutani akan Buat Sistem Daftar Online

KOMPAS.com - Beredar video di mana situasi di pos pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu hari ini, Minggu (16/8/2020), tampak ramai oleh pendaki.

Mereka hendak merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 RI pada Senin (17/8/2020) dengan mendaki Gunung Lawu.

Video yang viral itu banyak beredar di media sosial, salah satunya adalah akun Instagram @gunungindonesia.

Momen libur HUT ke-75 RI yang jatuh pada Hari Senin atau long weekend lantas membuat beberapa tempat wisata ramai, salah satunya pos pendakian Cemara Sewu.

Karena jumlah pendaki kembali membludak, Perhutani Lawu dan sekitarnya (Ds) sudah memikirkan beberapa antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, salah satunya dengan memikirkan strategi sistem daftar atau registrasi online.

"Ke depan, akan ada sistem online juga, tapi kami masih buat sistemnya akan seperti apa. Masih dirumuskan bagian IT Lawu Ds," kata Asisten Perhutani Lawu Ds Marwoto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/8/2020).

Karena yang membuat adalah bagian IT, ia mengaku tak bisa memberikan informasi banyak terkait sistem registrasi online.

Pembelian tiket pendakian diwakilkan satu orang

Selain akan menerapkan sistem registrasi online, pihak Perhutani Lawu Ds sebenarnya telah melaksanakan beberapa langkah antisipasi agar pendaki tidak memblidak.

Diakui Marwoto, Minggu (16/8/2020) pagi, memang terjadi keramaian pengunjung di area pos pendakian Cemara Sewu.

"Berkaca dari kejadian tadi pagi itu, langsung kami lakukan sistem di mana satu orang saja yang melakukan pembelian tiket atau perwakilannya. Baru nanti setelah registrasi, dipanggil itu kelompoknya," jelasnya.

Ia melanjutkan, penumpukan pendaki di pos pendakian Cemara Sewu tersebut disebabkan petugas jaga terlambat membuka registrasi pendakian.

"Jam 5 pagi belum dibuka. Jadi, akhirnya kan terjadi penumpukan. Habis itu kami langsung perintahkan agar protokol kesehatan harus diterapkan," imbuh Marwoto.

Tambah personel jaga dari Perhutani

Pihak Perhutani Lawu Ds juga telah menyediakan tambahan personel yang berjaga di pintu pendakian hingga pos-pos pendakian.

"Sudah ada setiap pos, personel itu. Di pintu masuk Cemara Sewu juga sudah ada 20 orang. Lainnya sudah menyebar di setiap pos sampai di puncak," kata Marwoto.

Ia melanjutkan, dari pihak Perhutani sudah ada sekitar 40 orang diterjunkan di basecamp Cemara Sewu.

Ada juga penambahan personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mengatur penjagaan di setiap pos.

Tambah kuota jadi 1.500 orang

Untuk kuota pendakian, ujar Marwoto, jumlahnya ditingkatkan menjadi 1.500 orang khusus Minggu (16/8/2020).

Keputusan meningkatkan kuota pendakian itu, kata dia, untuk mengantisipasi membludaknya pendakian.

Ia menjelaskan, jika pendaki membludak, biasanya mereka akan memaksa mendaki lewat jalur tikus atau tidak resmi.

Pendambahan kuota pendakian itu juga akan dilakukan pada Kamis (20/8/2020) atau bertepatan pada Malam Satu Suro.

"Jadi khusus untuk hari-hari libur seperti sekarang, untuk antisipasi pembludakan, juga untuk antisipasi pendaki agar tidak malah lewat jalur tikus karena dibatasi. Ini kan malah membahayakan," kata Marwoto.

Sebelumnya, Perhutani memang sudah mengatur batasan jumlah pendaki, yaitu 800 orang per harinya.

Namun karena pengunjung yang sudah datang membludak, maka kuota ditingkatkan menjadi 1.500.

Selain itu, Perhutani juga telah menaikkan harga tiket Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000.

Itu merupakan kebijakan Perhutani untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan pendakian pengibaran bendera.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/16/170500627/viral-video-pendaki-gunung-lawu-membludak-perhutani-akan-buat-sistem-daftar

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke