Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jepang Berencana Buka Pariwisata untuk Turis Asing pada 2021?

KOMPAS.com - Jepang merupakan salah satu negara yang melakukan pengetatan perbatasan terkait pandemi Covid-19. 

Meski ada pelonggaran bagi warga negara asing untuk berkunjung mulai bulan Oktober 2020, tetapi hanya berlaku untuk beberapa kegiatan, seperti layanan medis, kegiatan kebudayaan, atau kegiatan pendidikan.

Kegiatan di luar ketiga itu, tidak terkecuali untuk wisata, masih dilarang.

Namun, dilansir dari The Japan Times, pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan cara untuk mencabut larangan masuknya turis asing, dalam hal ini terkait perhelatan Tokyo Olympic dan Paralympic Games yang diundur pada 2021.

Jepang juga tengah menyiapkan strategi terkait pembukaan bagi turis asing, salah satunya menyediakan tempat pusat konsultasi eksklusif bagi wisatawan yang diduga baru terinfeksi virus corona.

Wisatawan juga diminta untuk mengisi kondisi kesehatan mereka melalui aplikasi di smartphone mereka.

Langkah persiapan tersebut rencananya dimulai pada musim semi mendatang.

Saat ini, Jepang berpegang teguh pada prinsip untuk menolak masuk penduduk dari 159 negara dan wilayah, terkecuali untuk pelancong bisnis.

Namun, jika Jepang membuka diri bagi bagi wisatawan secara umum, maka bisa menjadi titik balik langkah pengendalian perbatasan.

Journey

Journey adalah istilah Pemerintah Jepang untuk proses pengunjung asing yang masuk, tinggal dan meninggalkan Negeri Sakura.

Istilah itu digarap serius, dan kini diikutsertakan dalam pembicaraan tindakan pencegahan khusus di setiap tahap, mulai dari turis asing masuk hingga keluar dari Jepang.

Lantas, bagaimana persiapan lengkap yang dilakukan Pemerintah Jepang untuk turis asing?

Dari langkah yang sudah disampaikan, Pemerintah Jepang berencana untuk meminta turis asing mengunduh aplikasi pemeriksaan kesehatan ketika mereka mendapatkan visa di konsulat Jepang di negara asal.

Hasil tes negatif Covid-19

Selain itu, Pemerintah Jepang berencana mewajibkan turis asing untuk memperoleh sertifikasi bahwa hasil tes Covid-19 yakni negatif.

Turis juga diminta membeli asuransi kesehatan swasta untuk mempersiapkan kemungkinan infeksi virus setelah memasuki Jepang.

Jika hasil tes mereka negatif dalam pemeriksaan yang mereka lakukan ketika memasuki Jepang, pemerintah akan mengizinkan mereka untuk menonton acara Olimpiade dan Paralimpiade.

Lapor kondisi kesehatan

Selain mengunduh aplikasi pemeriksa kesehatan, turis juga perlu melaporkan kondisi kesehatan mereka melalui aplikasi selama 14 hari setelah masuk.

Dengan begitu, pemerintah akan membebaskan turis asing dari karantina mandiri di hotel dan tempat lain.

Pusat konsultasi kesehatan

Pemerintah Jepang juga sedang mempersiapkan pusat konsultasi kesehatan eksklusif untuk turis asing setelah mereka masuk ke Jepang.

Tempat ini berfungsi menghindari terlalu banyak pekerjaan di pusat kesehatan umum yang menangani kasus infeksi bagi penduduk Jepang.

Ada juga usulan memiliki pusat kesehatan umum di Tokyo, yang akan menjadi tuan rumah pertandingan, untuk menangani turis asing dengan demam dan gejala virus corona lainnya.

Pemerintah berencana menyusun tindakan pencegahan pada Januari tahun 2021sembari memantau situasi infeksi di dalam dan luar negeri.

Hal ini terkait untuk rencana mulai menerima turis asing pada April tahun 2021.

Sumber dari Pemerintah Jepang menyebut, dengan mempertahankan langkah-langkah ini, bahkan setelah Olimpiade Tokyo berakhir, diharapkan membantu pemulihan permintaan pariwisata dari luar negeri.

Kendati demikian, Jepang menghadapi banyak tantangan sebelum mencabut larangan masuknya bagi turis asing, seperti berapa banyak turis yang boleh masuk.

Beberapa masalah tersebut, yakni cara untuk memastikan pengunduhan aplikasi pemeriksaan kesehatan bagi negara yang memiliki perjanjian pembebasan visa dengan Jepang, dan cakupan area yang dapat dikunjungi wisatawan setelah memasuki Jepang.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/06/084000927/jepang-berencana-buka-pariwisata-untuk-turis-asing-pada-2021-

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke