Terdampak Pandemi, FinnAir Jual Makanan Kelas Bisnis di Supermarket

Oleh karena itu, pelaku usahanya pun kini dituntut untuk terus berinovasi agar tetap bisa mempertahankan perusahaan.

Salah satu maskapai penerbangan yang tengah berinovasi adalah Finnair. Maskapai penerbangan asal Finladia itu merambah bisnis makanan pesawat, tetapi tidak saat terbang.

Masyarakat kini bisa menikmati hidangan yang biasa disajikan di pesawat Finnair tanpa perlu terbang terlebih dulu.

Dilansir Japan Today, Finnair mulai menjual makanan pesawat kelas bisnis di supermarket dalam upaya untuk mempertahankan staf kateringnya agar tetap bekerja.

Usaha itu sekaligus untuk tetap menawarkan pengalaman penerbangan kepada masyarakat yang tak bisa terbang karena Covid-19.

Finnair menyebut inovasi ini dengan nama "Taste of Finnair". Menunya yaitu bakso rusa dan daging sapi teriyaki ala Jepang. Hidangan ini dirasa cocok untuk selera orang Nordik dan Asia.

Masyarakat yang ingin menikmatinya bisa membayar dengan harga 10 Euro atau sekitar Rp 172.000.

Hidangan ini dijual di salah satu supermarket bernama K-Citymarket--lokasinya di Tammisto.

Manajer Toko Kimmo Sivonen mengatakan kepada surat kabar Ilta-Sanomat, hidangan tersebut telah dimodifikasi agar memiliki garam dan rempah yang lebih sedikit daripada yang ditawarkan saat terbang.

Ia juga mengatakan, penjualan makanan secara takeaway melonjak di Finlandia sejak musim semi setelah sekitar 60 persen tenaga kerja lokal mulai bekerja dari rumah.

Sementara itu, Finnair dan supermarket tersebut berharap makanan itu akan mengobati kerinduan seseorang untuk terbang.

"Saya pikir setiap orang memiliki sedikit nafsu bepergian akhir-akhir ini dan kami sekarang dapat sedikit memuaskan kebutuhan itu," kata Sivonen seperti dikutip Japan Today.

Wakil Presiden Finnair Kitchen Marika Nieminen mengatakan, unit katering maskapai sedang berusaha untuk memperluas layanan makanan penerbangan sejak musim semi, ketika pandemi memaksa penerbangan global berhenti sementara.

Ia menyebut bahwa Finnair juga telah memberhentikan sementara sebagian besar dari 7.000 tenaga kerjanya, sejak lalu lintas penerbangan turun 91 persen dibandingkan September tahun sebelumnya.

"Banyak sekali karyawan Kitchen yang diberhentikan sementara dan sekarang kami dapat menciptakan pekerjaan dan lapangan kerja baru untuk karyawan kami," terangnya.