Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gunung Merapi Sempat Meletus Cukup Besar, Wisata Jeep Lava Tour Masih Beroperasi

KOMPAS.com – Gunung Merapi sempat meletus cukup besar dengan menyemburkan awan panas sejauh 600 meter ke arah barat daya pada Minggu (31/1/2021).

Meski begitu, pengelola Jeep Wisata TLCM Bima Wisnuaji mengatakan bahwa jasa wisata jeep lava tour di Gunung Merapi masih tetap beroperasi.

“Jeep tetap beroperasi jika ada tamu. Tapi saat ini sepi tidak ada pengunjung karena PSBB,” kata dia kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Terkait rute perjalanan, rute Bunker Kaliadem dan Bekas Rumah Mbah Maridjan masih dihilangkan karena wilayah termasuk zona merah.

Adapun, wilayah yang masuk dalam zona merah masih berjarak sekitar 5 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi.

“Hilangnya rute berkaitan dengan status Gunung Merapi. Jika sudah turun, maka akan dibuka,” ujar dia.

Saat ini, pihak Bima menawarkan Short Trip dengan durasi perjalanan 1-1,5 jam dan Medium Trip dengan durasi perjalanan 2-3 jam.

Bagi wisatawan yang ingin memakai jasa wisata jeep lava tour di Gunung Merapi, mereka tidak perlu khawatir karena pengelola telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi.

“Di atas perbatasan jarak aman sudah dijaga Basarnas dan kawan-kawan. Lalu kami semua pengemudi memakai handy talky untuk memantau kegempaan di Gunung Merapi,” kata Bima.

Selain itu jalur wisata jeep merupakan jalur yang digunakan untuk evakuasi sekiranya terjadi hal yang tidak diinginkan terkait Gunung Merapi.

Sebelumnya, pihak Bima akan memberikan fasilitas masker gratis bagi para tamu untuk perjalanan wisata jeep. Namun saat ini hal tersebut tidak ada karena situasi pandemi Covid-19 yang mewajibkan semua orang memakai masker.

Gunung Merapi menggeliat kembali

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Minggu, terjadi satu kali awan panas guguran di Gunung Merapi pukul 12.00-18.00 WIB.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB, Minggu.

Berdasarkan data yang diperoleh, awan panas guguran tercatat disesimogram dengan amplitudo 25 mm dengan durasi awan panas guguran 61,24 detik.

“Estimasi jarak luncur 600 meter ke arah barat daya, hulu Kali Krasak dan Kali Boyong,” ujarnya.

Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih sama dengan status yang diberikan pada November 2020 yaitu Level III atau siaga.

Hanik mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, serta waspada akan bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/02/170500227/gunung-merapi-sempat-meletus-cukup-besar-wisata-jeep-lava-tour-masih

Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke