Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gegara Ulah Turis Asing, Gubernur Wayan Koster Sering Ditegur Menteri

KOMPAS.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengakui bahwa ia sering ditegur oleh menteri Kabinet Indonesia Maju setiap kali ada wisatawan mancanegara (wisman) yang berulah di Bali.

“Terus terang, saya setiap ada kejadian di Bali yang dilakukan pelanggaran oleh warga negara asing (WNA) itu, saya selalu mendapat kiriman foto atau video dari para menteri di Jakarta,” ungkapnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Koster dalam konferensi pers di Kantor Kanwil Kemenkumham Bali, mengutip Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Koster menceritakan, sejumlah menteri mengirim foto dan video akan tingkah laku para wisman sebagai bentuk perhatian akan penerapan protokol kesehatan di Bali.

Dia juga diminta bersikap tegas dan berlakukan kebijakan yang sama antara WNA dan warga negara Indonesia (WNI).

“Saya diperingatkan jangan (karena) berlaku sebagai wisman memberikan devisa, lantas melakukan tindakan yang melanggar hukum yang tidak menghormati hukum yang berlaku di wilayah Indonesia,” ujar Koster.

Baru-baru ini, seorang wisman asal Rusia berinisial LS dideportasi karena tidak menggunakan masker saat berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan. 

Alih-alih membeli masker baru, dia malah melukis gambar masker di wajahnya dan mengelabui satpam di pusat perbelanjaan itu. 

Saat berulah, dia merekam aktivitasnya untuk diunggah ke media sosial. Terkait hal ini, Koster mengingatkan, deportasi terhadap LS harus menjadi pelajaran bagi wisman dan wisatawan nusantara (wisnus) di Bali.

“Ini semua menjadi pelajaran untuk kita, tidak saja bagi WNA tapi semua pihak yang menjadi bagian dari pelaku pariwisata di Indonesia,” tegasnya.

Selain LS, wisman lain yang berulah saat berada di Bali pada 2021 adalah KAG dan SK yang sudah dideportasi lebih dulu.

  • Ajak wisman lain datang ke Bali di tengah pandemi Covid-19

Melansir Kompas.com, Selasa (19/1/2021), KAG dan pasangannya dideportasi karena mengajak wisman lain untuk pindah ke Bali selama pandemi Covid-19 lewat unggahannya di Twitter pada 17 Januari 2021.

Lewat utas yang diunggah, KAG memberikan perbandingan biaya yang harus dia keluarkan selama tinggal di Amerika Serikat dan di Bali, Indonesia. Unggahan tersebut langsung menuai respons negatif dari warganet Indonesia.

  • Salah gunakan visa untuk bisnis

Selain ajakan untuk datang ke Bali di tengah pandemi, mengutip Kompas.com, Selasa, KAG juga diketahui telah melanggar aturan visa yang digunakan untuk memasuki Indonesia.

Adapun, dia menggunakan visa kunjungan B211 yang dapat digunakan untuk kegiatan selain bisnis. Namun, dia melakukan bisnis dengan menjual e-book seharga 30 dolar AS atau Rp 422.161.

Tidak hanya itu, dia juga menjual jasa konsultasi tentang cara tinggal di Bali seharga 50 dolar AS selama 45 menit atau Rp 703.602.

  • Adakan pesta yang langgar protokol kesehatan

Sementara SK, berdasarkan Kompas.com, Minggu (24/1/2021), ia dideportasi dari Bali karena mengadakan pesta tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Dia juga mengunggahnya di media sosial pada 11 Januari.

Sebelum dideportasi, SK sempat membuat geger warganet dengan mengunggah dua video pada 10-11 Desember 2020 yang memperlihatkan dirinya dan seorang wanita terjun ke laut menggunakan motor.

https://travel.kompas.com/read/2021/05/06/090900827/gegara-ulah-turis-asing-gubernur-wayan-koster-sering-ditegur-menteri

Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke