Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asyik, Umbul Ponggok di Klaten Punya Wahana Flying Board

KOMPAS.com - Destinasi wisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, menghadirkan wahana baru di wisata mata airnya, yaitu flying board.

Kepala Divisi Wisata Umbul Ponggok Suyantoko mengatakan bahwa wahana baru tersebut merupakan upaya untuk menarik perhatian pengunjung selama momen Lebaran 2021 kemarin dan di tengah pandemi Covid-19.

"Trial pertama kalinya itu tanggal 17 Mei 2021. Sebenarnya di sini untuk percobaan dulu tiga bulan untuk menarik pengunjung ke Umbul Ponggok lagi. Karena adanya pandemi ini, orang tentunya datang ke suatu tempat wisata mencari hal-hal baru. Jadi kita buat ini," kata Suyantoko saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Ia menceritakan, awalnya pihak pengelola Umbul Ponggok tidak ada rencana untuk menghadirkan wahana tersebut di kawasan mata airnya.

Namun, ada seorang pelaku usaha water sport di Bali yang menawarkan untuk bekerjasama menghadirkan inovasi wahana wisata di Umbul Ponggok untuk menarik perhatian masyarakat.

"Kebetulan dari rekanan di Bali menawarkan coba untuk membuat wahana flying board di sini. Dia seorang pelaku usaha wisata di Bali, tapi di sana banyak wisata yang sudah lumpuh jadi di sana alat-alat water sport ini tidak terpakai. Akhirnya dia menawarkan kerjasama," kata Suyantoko.

Lebih lanjut, Suyantoko mengatakan bahwa wahana flying board ini bisa dinaiki oleh siapa saja. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Ia menjelaskan, orang dengan berat badan 60 kilogram (kg) tidak bisa terbang tandem dengan pemandu, sehingga mereka harus naik flying board sendiri. Karena, bila terlalu berat, flying board tidak bisa terbang tinggi.

"Kalo mereka tandem paling cuma 1-1,5 meter ketinggiannya. Biasanya disarankan untuk naik sendiri, nanti diajarin dulu," ucap Suyantoko.

Sementara, untuk anak-anak dengan berat badan dibawah 40 kilogram bisa terbang tandem dengan operator flying board. 

"Saat ini memang lebih banyak anak-anak yang main, dan pastinya terbang tandem ya," ujarnya.

Suyantoko juga mengungkapkan, dengan adanya wahana baru tersebut saat ini, maka wisata underwater dan flying board harus beroperasi secara bergantian. Hal tersebut dilakukan supaya tidak mengganggu aktivitas satu dengan yang lainnya.

Jika ingin mencoba bermain wahana flying board, kamu bisa menjajalnya mulai dari pukul 07:00-16:00 WIB.

Harga flying board

Adapun, harga wahana flying board sendiri saat ini Rp 150.000 per orang, dengan durasi bermain selama 20 menit. Pemesanan bisa dilakukan langsung maupun daring melalui hotline Umbul Ponggok.

"Bisa hubungi customer service atau hotline kita langsung. Jadi ketika datang, tinggal bayar dan naik," ucap Suyantoko.

Antusiasme pengunjung terhadap flying board

Lebih lanjut, Suyantoko mengungkapkan bahwa hadirnya wahana tersebut mendapat respon yang baik dan antusiasme yang cukup tinggi dari kebanyakan pengunjung.

"Banyak yang tertarik terutama anak-anak karena masih baru - kayak Iron Man katanya," ujar Suyantoko.

Namun, ada juga beberapa pengunjung yang kontra lantaran merasa wahana tersebut mengganggu ekosistem ikan dan orang yang berenang di mata air.

Suyantoko juga menjelaskan bahwa ke depannya pihak pengelola Umbul Ponggok berencana untuk membuat wisata water sport yang akan diberi nama Soko Alas.

Lokasinya masih dalam satu kawasan Desa Ponggok. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi apabila nanti peraturan pembatasan kunjungan sudah kembali normal dan kunjungan wisatawan sudah kembali ramai, wahana flying board masih bisa dinikmati di wisata water sport tersebut.

"Nah kebetulan di masa pandemi ini kunjungan kami dibatasi maksimal 40 persen. Jadi space untuk flying board masih bisa jalan. Tapi kalau nanti aturannya sudah tidak ada atau kembali normal, atau ditambah kunjungan jadi 60 persen kami tdak bisa jalankan flying board di Umbul Ponggok," kata Suyantoko.

"Maka itu, kami sudah punya rencana buat wahana baru khusus water sport saja. Nanti ada banana boat, flying board (yang) kita pindahkan, flying donut. Alat-alatnya nanti dari Bali juga kita kerjasama lagi dengan owner wisata water sport disana," tambah dia.

Ia melanjutkan, proses pembangunan wisata tersebut sudah berjalan mulai dari bulan April. Proses pembangunan diperkirakan akan selesai di bulan September atau Oktober 2021.

"Tempatnya beda lagi, jadi kita bikin danau buatan, masih dalam Desa Ponggok. Namanya Soko Alas, ada water sport dan kuliner nanti di sana," tutur Suyantoko.

Lebih lanjut, Suyantoko mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke Umbul Ponggok pada periode Lebaran 2021 tidak terlalu ramai. 

Menurutnya, hal tersebut lantaran adanya kebijakan pembatasan pengunjung sebesar 40 persen di kawasan wisata Umbul Ponggok serta larangan mudik lokal 2021 yang digaungkan oleh pemerintah kemarin.

Sebab, selama ini kunjungan wisatawan Umbul Ponggok didominasi oleh pelancong dari luar daerah Klaten, seperti dari Semarang, Bandung, Yogyakarta dan lainnya.

"Kemarin dalam periode Lebaran rata-rata kunjungan 400 (orang) per hari. Sekarang juga sekitar segitu, kecuali Sabtu dan Minggu itu bisa diatas 700 kunjungan wisatawan," ucap Suyantoko.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/02/111000227/asyik-umbul-ponggok-di-klaten-punya-wahana-flying-board

Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke