BELITUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) sebagai tindak lanjut ditetapkannya Geopark Belitong dalam UNESCO Global Geopark 2021.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, penyusunan PTPR bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional RI (Kementerian ATR/BPN) yang diawali dalam bentuk workshop.
"Hasil peta tematik akan dikolaborasikan dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup sebagai dasar pengembangan Geopark Belitong," kata Erzaldi dalam workshop di Belitung, Rabu (2/6/2021).
Ia menuturkan, kolaborasi tiga kementerian tersebut ditambah dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung dan Belitung Timur, serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan mempercepat pemanfaatan geopark sebagai sumber ekonomi sekaligus warisan dunia yang harus dilestarikan.
Gubernur mengatakan, nantinya akan dihasilkan Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR)/Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Karena geopark yang ditetapkan UNESCO pada 15 April 2021 itu harus segera mendapat kepastian tata ruang.
Khususnya dalam pengembangan potensi wisata, penataan infrastruktur, identifikasi aset pemerintah dan aset desa dengan penguatan hak-hak tanah masyarakat, serta pengendalian pemanfaatan ruang.
"Dengan adanya peta tersebut, dapat teridentifikasi lahan yang tepat untuk pembangunan fisik dan pengadaan lahan. Selain itu, kita akan melihat secara utuh, terkait dengan penguasaannya, kemanfaatannya, dan penggunaannya sehingga nanti tidak ada yang terlewatkan," ujar Erzaldi.
UNESCO telah mengakui keberagaman geologis di Negeri Laskar Pelangi itu mencakup pariwisata dan lanskap alam seperti bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi.
Dirjen Survei dan Pemetaan Kementrian ATR/BPN Adi Darmawan mengatakan, pihaknya menyediakan data yang up-to-date dengan melakukan Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang.
"Kegiatan ini dilaksanakan pada area seluas 81.309,49 ha yang terletak di kawasan Geopark Belitong," jelasnya.
Dirinya berharap kehadiran geopark ini dapat membuka peluang yang lebih luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan, juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan di situs geopark.
Sebagaimana diketahui, ada 17 destinasi yang terdaftar di Geopark Belitong.
Yakni situs Juru Sebrang, Terong Tourism Village, Kuale Granite Mangrove Forest, Peramun Hill Granite Forest, Tanjung Kelayang Trias Granite, Batu Bedil Trias Granite Rock, Nam Salu Open Pit, Lumut Hill, Batu Pulas Granite Rock, Cendil Heat Forest, Tebat Rasau Cenozoic Swamp, Burung Mandi Cretacious Granidiorite, Siantu Pillow Lava, Tajam Mountain, Baginda Rocks, Punai Beach, dan Garumedang Tektite.
https://travel.kompas.com/read/2021/06/04/090600627/17-destinasi-geopark-belitong-dibangun-pemerintah-buat-peta-tematik